Berita

PENUSUKAN JEMAAT HKPB

Jemaat HKBP Desak Polisi Temukan Aktor Intelektual dan Aliran Dana

SABTU, 09 OKTOBER 2010 | 12:34 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kabar perkembangan penanganan hukum kasus penganiayaan dan penusukan terhadap jemaat HKBP Pondok Timur Indah, Kota Bekasi, pada 12 September silam, seakan tenggelam oleh isu terorisme dan isu politik lainnya. Meski demikian, jemaat HKBP Bekasi merasa penegakan hukum dalam kasus ini sudah berjalan baik walau masih menyisakan kecurigaan akan motif penganiayaan dan aktor intelektualnya.

Penasihat hukum jemaat HKBP Bekasi, Saor Siagian, saat dihubungi Rakyat Merdeka Online sesaat lalu mengatakan, berita terakhir yang didapatnya dari pihak Polda Metro Jaya, dua orang tersangka penusuk Sintua Hasian Sihombing dan pemukul Pendeta Luspida boru Simanjuntak telah masih dalam tahanan.

"Sejauh ini yang saya dengar, sudah ditahan di Polda Metro Jaya. Sejauh ini, sudah ada tersangka sejumlah 13 orang. Yang disinyalir, dia (salah seorang penusuk) mengaku seniman jalanan," ujar Saor, Sabtu (9/10).


Saor mencium keganjilan. Menurutnya, para pelaku adalah orang yang bukan berasal dari Desa Ciketing, Kecamatan Mustika Jaya, Bekasi Timur. Apalagi jika benar pelaku penusukan hanyalah seorang seniman jalanan.

"Di sisi lain selalu ada spanduk bertuliskan penolakan terhadap gereja dari warga di sana dan ternyata penusuknya bukan orang sana. Kami menyangka memang ada aktor intelektual yang mengatur," ujar Saor.

Saor mendesak kepolisian tidak hanya menangkap para pelaku lapangan saja meskipun ia memuji kesigapan polisi sejauh ini dalam menangani kasus.

"Ada dugaan kami, kejadian di Ciketing adalah batu loncatan untuk target yang lebih besar. Ini ujian kepolisian untuk mencari ke akar-akarnya karena ini bisa jadi pintu masuk untuk mendesain kekecauan dalam kehidupan beragama di Tanah Air," jelasnya.

Saor juga mengajak kepolisian untuk mencari aktor-aktor di balik layar yang diyakininya mendanai gerakan penolakan terhadap pembangunan gereja. Ia yakin ada dana yang mengalir ke penggerak-penggerak massa.

"Pemerintah selalu katakan ini kriminal murni. Tapi kami beranggapan lain, kasus Ciketing ini harus jadi entry point untuk kasus yang lebih besar," tegasnya.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya