RMOL. Kepolisian dinilai kurang profesional dalam menangani kasus penganiayaan terhadap pendeta Luspida boru Simanjuntak, dan panitua (asisten pendeta) Hasian Lumbantoruan Sihombing.
Sebab, belum dilakukan penyelidikan sudah menyimpulkan bahwa motif penganiayaan terhadap pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, Bekasi, Minggu pagi (12/9) itu merupakan kriminal murni.
‘’Kesimpulan kepolisian prematur, tidak berdasar, dan bukan hasil penyelidikan,’’ ujar Ephorus HKBP, Bonar Napitupulu, dan Sekjen HKBP, Ramlan Hutahaean, dalam siaran pers, kemarin. Kedua korban masih dirawat secara intensif di ICU Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi.
Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri, Iskandar Hasan mengatakan, hasil sementara ini memang mengarah ke kriminal umum.
‘’Kalau penganiayaan ini menjurus ke persoalan agama, tentu pelakunya membawa lambang-lambang. Misalnya membawa bendera ormas-ormas. Itu kan nggak ada. Saya mohon kasus ini jangan dikait-kaitkan. Kita jaga bersama ketenteraman umat beragama demi membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik,’’ ujarnya kepada
Rakyat Merdeka, di ruang kerjanya, di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa sudah dilakukan penyelidikan secara menyeluruh?
Penyelidikan sedang dilakukan. Penyidik berkesimpulan, itu kriminal umum. Ini berdasarkan keterangan saksi-saksi yang ada di lapangan.
Memang sudah berapa saksi yang diperiksa?
Ada sembilan orang saksi. Ini belum termasuk saksi korban yang ditusuk. Mereka adalah dua orang anggota polisi yang kebetulan saat peristiwa berada di sekitar lokasi, ada tiga orang anggota masyarakat, dan empat orang jemaat HKBP. Mudah-mudahan dari gambaran dan keterangan-keterangan saksi ini, polisi bisa menjurus ke pelaku.
Bagaimana hasil keterangan para saksi ?
Para saksi menjelaskan kejadiannya dan juga menceritakan ciri-ciri pelaku yang mengendarai motor itu.
Apa barang bukti yang telah diperoleh polisi?
Ada foto penganiayaan itu yang diambil masyarakat ini yang sempat memfoto. Dengan foto itu akan dijadikan bahan bukti. Seperti, pakaian yang bolong bekas tusukan. Visum. Polisi bekerja keras untuk mencari pelaku dari bukti-bukti yang kita lihat di TKP (tempat kejadian perkara).
Katanya pelakunya belum ditangkap, bagaimana polisi bisa menyimpulkan itu kriminal umum?
Kami berharap masyarakat mempercayailah hasil penyidikan kepolisian. Kita mohon informasi dari masyarakat agar bisa mengetahui pelaku, sehingga kita betul-betul bisa mengungkap kasus ini dengan baik.
Saya berharap jangan sampai masyarakat termakan isu-isu yang negatif terkait dengan kasus ini. Kalau kita bicara agama, misalnya Islam itu adalah Rahmatan Lil Alamin artinya membuat rahmat seluruh alam, tidak ada kekerasan. Artinya yang bikin kekerasan adalah oknum masyarakat bukan ajaran agama. Karena ajaran agama tidak mengajarkan seperti itu.
Ada persepsi mengarah ke situ gara-gara belum lama ini ada kelompok orang yang melarang umat HKBP beribadah di Gereja tersebut?
Jangan dikait-kaitkan. Belum tentu ada hubungannya. Jangan-jangan ini bisa juga salah sasaran, dan sebagainya. Jadi, biarkan dulu kepolisian menuntaskan kasus ini.
Yang jelas, kami akan menindak tegas pelakunya. Ini sesuai arahan Presiden SBY kepada Pak Kapolri. Siapapun pelakunya akan ditindak tegas.
Masyarakat tentu berharap polisi bekerja secara profesional dan transparan, apa bisa dipenuhi itu?
Tentu bisa. Percayalah, kita profesional dan obyektif, serta tidak akan menutup-nutupi, kalau pelakunya ketangkap akan kita ekspose. Makanya peran masyarakat sangat dibutuhkan.
Sepertinya polisi nggak bisa menuntaskan kasus ini tanpa peran masyarakat, kok begitu?
Ya, polisi bekerja keras, setelah kejadian itu kepolisian sudah bekerja ekstra keras.
Kapan targetnya bisa mengungkap motif dan menindak pelakunya?
Kalau bisa sore ini ( kemarin sore) ya kita ungkap kalau pelakunya kita tangkap.
O ya, kapan kepolisian meminta keterangan korban?
Saya belum mendapatkan informasinya. Kita tunggu saja karena korban sekarang masih dalam pemulihan. Nanti dia bisa stres lagi. Pasti kita minta keterangannya kalau sudah sembuh.
Kenapa sih kepolisian tidak menjaga kenyamaan umat di sana, padahal sudah ada gejolak sebelumnya?
Kepolisian sudah berusaha memberikan kenyamanan.
Bagaimana Anda melihat kasus-kasus yang menimpa umat beragama?
Inilah permasalahan bangsa. Mungkin ada pendidikan yang kurang pas, sehingga mudah diadu domba.
[RM]