Berita

SINABUNG MELETUS

Tak Semua Warga Ikut Ngungsi

SELASA, 31 AGUSTUS 2010 | 22:07 WIB | LAPORAN: TUAHTA ARIEF

RMOL. Hingga saat ini ribuan warga yang mengungsi karena letusan gunung Sinabung masih bertahan di kantong pengungsian. Namun, beberapa warga di 15 desa bertahan tinggal di desa masing-masing dengan alasan ikut menjaga keamanan desa.

“Warga desa yang memilih tetap tinggal itu untuk menjaga keamanan desanya masing-masing,” ujar Berry Sitepu dari Yayasan Kempu Geriten kepada Rakyat Merdeka Online di Desa Batu Karang, Payung, Selasa (31/8).

Berry juga menambahkan, saat ini puluhan warga desa yang bertahan di desa seperti Perteguhen, Torong, Naman, Gong Pinto, Kutambelin, Sukandebi, Sukanalu, Sigarang-garang, Kuta Rakyat, Selandi Baru-Selandi Lama, Perbaji, Temburun, Tanjung Merawa, Mardinding, Kutambaru, Sukatendel, Susuk, Penampen, Gunung Berlawan, Kutakepar, Tapak Kuda, Nari Gunung, Guru Kinayan, Payung, kekurangan bantuan makanan dan kesehatan. Pasalnya, tidak ada bantuan yang disalurkan ke daerah-daerah yang masuk ke dalam Zona Awas I itu.


Sementara itu, Oki Teger Mahatidana Bangun, aktivis Yayasan Kempu Geritan berpendapat, pendirian posko-posko darurat di masing-masing desa untuk menjaga keamanan di wilayah yang telah dikosongkan penting dilakukan. Pasalnya, selain menjaga aset ekonomi dan memberikan rasa kenyamanan bagi warga yang mengungsi, posko darurat juga menjadi tempat komunikasi antar warga yang menetap dengan para pengungsi.

“Posko darurat yang tidak terdaftar di posko pusat itu juga penting didirikan. Karena banyak aset ekonomi warga yang ditinggalkan mengungsi. Dengan adanya warga yang tetap tinggal di desa, pengungsi dapat merasa aman ketika tinggal di persinggahan. Posko darurat itulah nantinya yang akan melaporkan setiap peristiwa yang berlangsung di desa selama desa ditinggalkan warga mengungsi,” ujar dia ketika mengunjungi Desa Payung yang dihuni beberapa warga. [arp]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya