RMOL. Setelah sukses mensterilkan jalur khusus busway dari kendaraan pribadi di empat koridor utama, kini Pemprov DKI berniat menertibkan beberapa putaran balik (U-turn) yang ada di ruas busway. Tujuannya, agar laju busway semakin lancar.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Udar Pristono menjelaskan, walau seminggu lalu sudah ada langkah sterilisasi jalur busway di koridor I, III, V dan VI, namun jalu busway masih sering terganggu. Penyebabnya adalah masih banyaknya terjadi penumpukan kendaraan pribadi yang mau berputar arah di U-turn.
“Hal semacam ini tentu mengganggu laju bus Transjakarta. Karena itu, kita akan menertibkannya,” kata Udar. Rencananya, penertiban akan dilakukan pada pertengahan Agustus ini.
Dia mengakui, keberadaan U-turn memang dibutuhkan, khususnya untuk kendaraan yang mau memutar arah. Tapi, kalau posisinya tidak tepat, U-turn ini malah membuat masalah. Penumpukan kendaraan yang mau berputar sering terjadi, sehingga kemacetan pun tidak bisa dihindarkan. Dan yang jadi korban bukan hanya kendaraan pribadi, namun busway yang merupakan moda transportasi massal andalan DKI juga turut tersendat.
Salah satu U-turn yang sering menimbulkan kemacetan berada di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan. Karena jalurnya sempit dan volume kendaraan yang tinggi, di daerah ini sering terjadi kemacetan panjang. “Makanya U-turn ini kami tutup,” imbuhnya.
Idealnya, sambung Udar, dalam setiap jalur jumlah U-turn tidak lebih dari dua. Itupun dengan syarat jalur tersebut cukup luas.
Saat ini, Dishub sedang melakukan seleksi pada U-turn yang dianggap rawan. “Lokasi U-turn di suatu ruas jalan terlebih dahulu akan diukur jaraknya dari lampu merah hingga bertemu lampu merah berikutnya. U-turn paling banyak cukup dua dalam satu ruas,” tuturnya.
Dari data Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya terungkap, sedikitnya ada 51 titik U-turn yang sering menimbulkan kemacetan panjang. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Boy Rafli, hingga saat ini semua titik itu, masih beroperasi.
Terkait dengan rencana penertiban yang akan dilakukan Pemprov DKI, Polda Metro Jaya siap berkoordinasi dan melaporkan titik-titik U-turn yang sering bikin macet untuk ditindaklanjuti. “Akan kita laporkan agar segera ditindaklanjuti Pemprov DKI Jakarta,” kata Boy.
Seperti diketahui, sebelumnya Pemprov DKI bekerja sama dengan Polda Metro Jaya dan Garnisun TNI melakukan strerilisasi jalur busway di koridor I (Blok M-Kota), III (Harmoni-Kalideres), V (Kampung Melayu-Ancol) dan VI (Ragunan-Dukuh Atas). Berkat operasi ini, jalur busway relatif lebih aman. Bahkan saat ini busway di empat koridor itu sudah bisa melaju dengan kecepatan 50 km per jam. Padahal, sebelumnya kecepatan busway di jalur itu hanya rata-rata 20 km per jam.
Dengan sterilisasi ini, jumlah penumpang busway juga meningkat tajam. Untuk koridor I, jumlah penumpang per hari saat ini mencapai 77.136 orang atau 10,86 persen dari jumlah sebelumnya hanya mencapai 69.578 orang.
Untuk koridor III, jumlah penumpang per hari saat ini mencapai 33.134 orang atau naik 14,35 persen dari jumlah sebelumnya yang hanya mencapai 28.975 orang. Untuk koridor V jumlah penumpang per hari saat ini sebanyak 30.041 orang atau naik 19,52 persen dari jumlah sebelumnya yang hanya 25.134 orang.
Sementara untuk koridor VI, jumlah penumpang saat ini mencapai 27.402 orang per hari atau naik 14,25 persen dari jumlah sebelumnya yang hanya 24.410 orang.
Udar menjelaskan, kenaikan ini disebabkan penumpang sudah merasakan kenyamanan busway dengan waktu tempuh yang lebih cepat. “Diharapkan dengan penertiban U-turn ini, busway bisa makin cepat lagi dan jumlah pengguna kendaraan pribadi yang beralih ke busway makin banyak,” tandasnya.
[RM]