Berita

Nusantara

51 Putaran Balik Di Jalur Busway Mau Ditertibkan

Untuk Memperlancar Bus Transjakarta
SENIN, 09 AGUSTUS 2010 | 07:20 WIB

RMOL. Setelah sukses mensterilkan jalur khusus busway dari kendaraan pribadi di empat koridor utama, kini Pemprov DKI berniat menertibkan beberapa putaran balik (U-turn) yang ada di ruas busway. Tujuannya, agar laju busway semakin lancar.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Udar Pris­to­no menjelaskan, walau se­ming­­gu lalu sudah ada langkah steri­lisasi jalur busway di kori­dor I, III, V dan VI, namun jalu busway masih sering terganggu. Penye­babnya adalah masih ba­nyaknya terjadi penumpukan kendaraan pribadi yang mau berputar arah di U-turn.

“Hal semacam ini tentu meng­ganggu laju bus Transjakarta. Ka­rena itu, kita akan menertibkan­nya,” kata Udar. Rencananya, pe­nertiban akan dilakukan pada pertengahan Agustus ini.


Dia mengakui, keberadaan U-turn memang dibutuhkan, khu­sus­nya untuk kendaraan yang mau memutar arah. Tapi, kalau posisinya tidak tepat, U-turn ini malah membuat masalah. Pe­num­pukan kendaraan yang mau berputar sering terjadi, sehingga kemacetan pun tidak bisa dihin­darkan. Dan yang jadi korban bukan hanya kendaraan pribadi, namun busway yang merupakan moda transportasi massal anda­lan DKI juga turut tersendat.

Salah satu U-turn yang sering menimbulkan kemacetan berada di kawasan Pejaten, Jakarta Se­latan. Karena jalurnya sempit dan volume kendaraan yang tinggi, di daerah ini sering terjadi kema­cetan panjang. “Makanya U-turn ini kami tutup,” imbuhnya.

Idealnya, sambung Udar, da­lam setiap jalur jumlah U-turn tidak lebih dari dua. Itupun deng­an syarat jalur tersebut cukup luas.

Saat ini, Dishub sedang mela­ku­kan seleksi pada U-turn yang dianggap rawan. “Lokasi U-turn di suatu ruas jalan terlebih dahu­lu akan diukur jaraknya dari lampu merah hingga bertemu lampu merah berikutnya. U-turn paling banyak cukup dua dalam satu ruas,” tuturnya.

Dari data Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya terungkap, sedikitnya ada 51 titik U-turn yang sering menimbulkan kemacetan panjang. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Boy Rafli, hingga saat ini semua titik itu, masih beroperasi.

Terkait dengan rencana pener­tiban yang akan dilakukan Pem­prov DKI, Polda Metro Jaya siap berkoordinasi dan melaporkan ti­tik-titik U-turn yang sering bikin macet untuk ditindaklan­juti. “Akan kita laporkan agar se­gera ditindaklanjuti Pemprov DKI Jakarta,” kata Boy.

Seperti diketahui, sebelumnya Pemprov DKI bekerja sama de­ng­an Polda Metro Jaya dan Gar­nisun TNI melakukan strerilisasi jalur busway di koridor I (Blok M-Kota), III (Harmoni-Kalide­res), V (Kampung Melayu-An­col) dan VI (Ragunan-Dukuh Atas). Berkat operasi ini, jalur busway relatif lebih aman. Bah­kan saat ini busway di empat ko­ri­dor itu sudah bisa melaju deng­an kecepatan 50 km per jam. Pa­dahal, sebelumnya kece­pa­tan busway di jalur itu hanya rata-rata 20 km per jam.

Dengan sterilisasi ini, jumlah penumpang busway juga me­ning­kat tajam. Untuk koridor I, jumlah penumpang per hari sa­at ini mencapai 77.136 orang atau 10,86 persen dari jumlah sebe­lumnya hanya mencapai 69.578 orang.

Untuk koridor III, jumlah pe­numpang per hari saat ini men­capai 33.134 orang atau naik 14,35 persen dari jumlah se­belumnya yang hanya men­capai 28.975 orang. Untuk koridor V jumlah penumpang per hari saat ini sebanyak 30.041 orang atau naik 19,52 persen dari jumlah sebelumnya yang hanya 25.134 orang.

Sementara untuk koridor VI, jumlah penumpang saat ini men­capai 27.402 orang per hari atau naik 14,25 persen dari jum­lah sebelumnya yang hanya 24.410 orang.

Udar menjelaskan, kenaikan ini disebabkan penumpang sudah merasakan kenyamanan busway dengan waktu tempuh yang lebih cepat. “Diharapkan dengan pe­nertiban U-turn ini, busway bisa makin cepat lagi dan jumlah peng­guna kendaraan pribadi yang beralih ke busway makin ba­nyak,” tandasnya.  [RM]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya