Berita

KRISIS LAUT TIMOR

Minta Maaf ke Australia, Fadel Bikin DPR Berang

JUMAT, 06 AGUSTUS 2010 | 15:58 WIB | LAPORAN:

Jakarta, RMOL. Pernyataan Menteri Perikanan dan Kelautan, Fadel Muhamad yang meminta maaf kepada pemerintah Australia terkait kebocoran sumur minyak Montara, disesalkan DPR.

"Kami sangat sesalkan menteri Fadel Muhammad yang minta maaf pada pihak Australia. Itu sikap kurang etis dan kurang pada tempatnya, kurang baik dalam tata laksana pemerintahan. Presdien SBY segera mengklaim kerugian, eh, para pembantunya justru meminta maaf," ujar anggota Komisi IV DPR asal fraksi PAN Viva Yoga di ruang pers DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (6/8).

Komisi IV mengatakan, kerugian dari tumpahan minyak bukan hanya berdampak langsung bagi penduduk di pesisir pantai laut Timor, tapi juga berefek jangka panjang pada ekosistem laut. Dengan tumpahan mencapai 400 barel per hari, bocornya sumur minyak Montara milik PT TEP yang berada di perairan Australia telah mencemari 90 ribu kilometer perairan Laut Timor, Indonesia.
 

 
Pencamaran di atas Laut Timor juga mempengaruhi kehidupan para petani rumput laut. Komisi IV mencatat, akibat tumpahan minyak, produksi rumput laut yang pada 2008 mencapai 400 ton pertahun kini hanya mencapai 132 ton.

"Wong pemerintah Australia yang salah, kenapa kita harus minta maaf. Spirit nasionalismenya dimana? Presiden harus tegur menteri kelautan Fadel Muhammad," tegas Viva.

Sementara, anggota Komisi IV lainnya, Siswono mengatakan kerugian akibat tumpahan minyak Montara, berdampak jangka panjang. Perkiraan kerugian dari Pemerintah NTT sebesar Rp 2,7-3 triliun. Sementara, tuntutan ganti rugi pemerintah hanya senilai Rp 500 miliar.

"Krisis Teluk Meksiko saja pemerintah Obama mengklaim Rp 5 miliar dolar AS," jelasnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya