Berita

Ilustrasi. (Foto: Dokumentasi RMOL)

Politik

PP GPA:

Framing Jahat ke Polri di Akhir Tahun Bentuk Sabotase terhadap Negara

RABU, 31 DESEMBER 2025 | 16:18 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Polri pada akhir tahun 2025 dianggap tidak dalam kondisi yang mudah, karena dihantui oleh berbagai framing jahat yang diedarkan ke publik.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al-Washliyah (PP GP Al-Washliyah), Aminullah Siagian menuturkan, sejumlah isu yang dikemukakan untuk mendelegitimasi kepercayaan publik kepada Polri tidak seperti yang tercatat survei internasional dan nasional di tahun 2025.

Aminullah menegaskan, serangan terhadap Polri saat ini bukan lagi kritik konstruktif, melainkan sudah masuk wilayah politik pembusukan institusi negara.


“Kritik yang berbasis data itu sehat. Tapi delegitimasi yang membabi buta, menutup mata dari fakta objektif, dan sengaja membangun ketidakpercayaan publik itu bukan aktivisme, itu sabotase terhadap negara,” ujar Aminullah dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu, 31 Desember 2025.

Dia memandang, hasil The Global Safety Report 2025 yang dirilis Gallup menempatkan Indonesia pada peringkat 19 dari 144 negara dengan skor 89 pada Law and Order Index.

Menurut Aminullah, data tersebut menjadi tamparan keras bagi mereka yang terus menggiring opini yang menyebut Indonesia berada dalam kondisi darurat keamanan.

“Fakta bahwa 83 persen warga Indonesia merasa aman berjalan sendirian di malam hari merupakan realitas sosial yang tidak bisa dipatahkan oleh propaganda politik,” tutur Aminullah.

“Rakyat merasakan aman, dunia mengakui, tapi ada segelintir elite yang terus berteriak seolah negara ini runtuh. Pertanyaannya: siapa yang sebenarnya sedang bermain api?” sambungnya. 

Oleh karena itu, dia mengingatkan upaya pelemahan kepercayaan terhadap aparat penegak hukum sama dengan melemahkan kedaulatan negara, yang mirisnya kerap dibungkus dengan jargon demokrasi padahal bermuatan kepentingan sempit.

“Tidak ada negara berdaulat yang membiarkan aparatnya dihancurkan oleh framing jahat. Demokrasi tanpa kepercayaan pada hukum akan berubah menjadi anarki,” pungkasnya. 

Salah satu framing yang sering dihembuskan ke publik, terkait kerusuhan di akhir Agustus 2025. Pada saat itu, Polri kerap disudutkan sebagai institusi pelanggar HAM.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya