Berita

Ilustrasi (Artificial Intelligence)

Publika

OMERTA. ADDIOPIZZO: Dari Sisilia ke Lorong-Lorong Gelap Medan Merdeka

SELASA, 30 DESEMBER 2025 | 10:33 WIB | OLEH: FIRMAN TENDRY MASENGI*

ISTILAH "Omerta" tidak lahir dari ruang sidang yang bersih; ia lahir dari tanah gersang Sisilia abad ke-19. Secara etimologis, ia berakar dari kata umiltà (kerendahan hati), namun secara empiris, ia adalah Sumpah Darah. Bagi Mafia Cosa Nostra, Omerta adalah kewajiban mutlak untuk bungkam di hadapan otoritas, sebuah keyakinan bahwa mencari keadilan melalui negara adalah bentuk penghinaan terhadap kehormatan kelompok.
Namun, mari kita tarik garis lurus dari Palermo ke Jakarta. 

Di sini, Omerta telah diadopsi dengan cara yang lebih licin dan mematikan, bersembunyi di balik pilar-pilar kokoh di sekitar Gambir, Harmoni, Medan Merdeka, dan Menteng. 

Menteng: Labirin Kesepakatan di Balik Pintu Jati

Menteng: Labirin Kesepakatan di Balik Pintu Jati

Jika di Sisilia Omerta adalah tentang melindungi keluarga dari polisi, di kawasan Menteng, ia adalah tentang melindungi "kolega" dari jerat hukum. Di rumah-rumah kolonial yang megah itu, kebijakan publik seringkali tidak dirumuskan di meja rapat, melainkan di balik pintu jati yang kedap suara.
Praktik empiris Omerta di sini terlihat saat skandal korupsi besar pecah. Kita melihat para elit saling mengunci mulut bukan karena loyalitas, melainkan karena saling sandera (mutual destruction). Jika satu berbicara, seluruh struktur di Menteng akan runtuh. Itulah mengapa, seringkali penyelidikan hanya berhenti pada level "kurir" atau "operator", sementara dalang di balik tembok Menteng tetap tak tersentuh oleh narasi hukum. 

"Medan Merdeka dan Gambir:

Arsitektur Keheningan Birokrasi
Bergeser ke Medan Merdeka dan Gambir, pusat dari segala pusat kekuasaan. Di sini, Omerta termanifestasi dalam bentuk hirarki birokrasi yang kaku. Di lorong-lorong kementerian dan lembaga tinggi negara, kebenaran seringkali dikubur hidup-hidup atas nama "perintah atasan".
Whistleblowing di kawasan ini dianggap sebagai bunuh diri karier. Secara empiris, kita menyaksikan bagaimana data-data krusial tiba-tiba "hilang" atau saksi-saksi kunci mengalami amnesia mendadak saat berdiri di pengadilan. Ini adalah Omerta versi kerah putih: sebuah keheningan yang dibeli dengan jabatan dan diamankan dengan ancaman mutasi. 

Harmoni: Di Mana Hukum Menjadi Barang Dagangan

Di kawasan Harmoni, di mana gedung-gedung pengadilan dan kantor hukum berdiri, Omerta berubah wajah menjadi transaksi. Keheningan di sini memiliki label harga. Para makelar kasus bekerja di sela-sela lorong gelap untuk memastikan bahwa kesaksian yang memberatkan tidak pernah sampai ke telinga hakim.
Secara historis, Mafia menggunakan kekerasan fisik untuk menjaga Omerta. Di Jakarta, kekerasan itu digantikan oleh kekerasan sistemik: kriminalisasi balik, fitnah digital, hingga pemingguran ekonomi. Pesannya tetap sama dengan Mafia Sisilia: "Siapa yang bicara, dia yang binasa." 

Merobek Segel Keheningan 

Omerta di Indonesia bukan lagi sekadar subkultur kriminal, melainkan metode pertahanan bagi para predator kekuasaan di jantung ibu kota. Dari Menteng hingga Gambir, konspirasi bisu ini telah merampas hak rakyat atas kebenaran.
Sejarah mencatat bahwa kejayaan Mafia mulai runtuh ketika rakyat Sisilia mulai berani berteriak "Addiopizzo!" (selamat tinggal uang perlindungan). Indonesia pun demikian. Selama kita masih memuja loyalitas buta kepada korps atau atasan di atas konstitusi, maka lorong-lorong gelap di Medan Merdeka akan tetap menjadi kuburan bagi keadilan.


Penulis, mantan wartawan, aktivis Alumni  GMNI, Advokat

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya