Berita

Ilustrasi (Artificial Intelligence)

Bisnis

Ekonomi Mau Tumbuh 6 Persen? Kuncinya: Kredit Bank Harus Naik 2 Kali Lipat!

SELASA, 30 DESEMBER 2025 | 08:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah punya mimpi besar: membawa ekonomi Indonesia terbang ke angka 6 persen pada tahun 2026. Namun, mimpi ini dianggap sulit terwujud jika keran kredit perbankan masih "setengah terbuka".

Direktur Pengembangan Big Data Indef, Eko Listiyanto, menilai ada yang tidak nyambung (mismatch) antara ambisi pemerintah dengan target penyaluran kredit dari Bank Indonesia (BI).

Saat ini, BI memproyeksikan kredit hanya tumbuh di kisaran 8-12 persen. Padahal, realisasi hingga Oktober 2025 baru menyentuh angka 7,74 persen. Menurut Eko, angka tersebut terlalu 'adem ayem' untuk memacu ekonomi yang sedang haus likuiditas.


“Saya melihat itu enggak match antara target pertumbuhan ekonomi 6 persen tetapi target kreditnya hanya 8-12 persen,” ujar Eko dalam diskusi publik daring Indef, Senin 29 Desember 2025. 

Eko mengajak kita menengok ke belakang. Pada periode 2010-2014, Indonesia pernah menikmati pertumbuhan ekonomi di angka 5,5 persen hingga 6 persen. Pertumbuhan kredit perbankan yang melesat hingga 20 persen menjadi pemicunya. 

Jika ingin mengulang kesuksesan tersebut atau mencapai target 5,4 - 6 persen, Eko mengusulkan agar pertumbuhan kredit digenjot dua kali lipat dari angka saat ini.

“Pertumbuhan kredit perlu tumbuh dua kali lipat dari saat ini 7,74 persen, berarti at least 15 persen atau 16 persen,” tegasnya.

Alasannya sederhana namun krusial, yaitu 70 persen ekonomi Indonesia masih bergantung pada likuiditas perbankan. Jika bank tidak mengucurkan dana secara kencang ke sektor riil, roda ekonomi dipastikan bakal berjalan di tempat atau hanya mentok di angka 5 persen.

Kesimpulannya, jika target kredit 8-12 persen, ekonomi diperkirakan datar di kisaran 5 persen. Jika target kredit 15-16 persen, target ekonomi 5,4 persen hingga 6 persen baru masuk akal untuk dicapai.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya