Berita

Ilustrasi Dolar AS dan Yen (RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Tarik-Ulur Dolar dan Yen di Tengah Ambisi Suku Bunga Global

SABTU, 27 DESEMBER 2025 | 08:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mata uang Dolar AS di pasar uang New York,  sedikit menguat di penghujung pekan ini. 

Pada perdagangan Jumat 26 Desember 2025, indeks Dolar (DXY), yang mengukur kinerja Dolar AS terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, naik 0,01 persen ke level 98,04. 

Meskipun sepanjang tahun ini Dolar cenderung melemah karena pasar mulai memperhitungkan rencana pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Maret mendatang, mata uang AS ini tetap menunjukkan taringnya terhadap beberapa mata uang utama di tengah volume perdagangan yang rendah.


Dolar AS berhasil menguat signifikan terhadap Yen, mencatat kenaikan 0,48 persen hingga menyentuh level 156,54. 

Dominasi Dolar ini terjadi meskipun Bank of Japan (BoJ) baru saja menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam tiga dekade. Pasar tampaknya masih meragukan efektivitas kebijakan Jepang tersebut, terutama karena pemerintah setempat justru mengusulkan rekor belanja negara yang dikhawatirkan akan memicu inflasi lebih lanjut.

Data pada Jumat juga menunjukkan bahwa inflasi inti konsumen di ibu kota Jepang melambat pada Desember seiring meredanya tekanan biaya pangan, namun tetap berada di atas target 2 persen bank sentral, memperkuat alasan untuk kenaikan suku bunga lanjutan.

Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda pada Kamis mengatakan bahwa inflasi dasar Jepang meningkat secara bertahap menegaskan kembali kesiapan bank sentral untuk terus menaikkan suku bunga.

Selain terhadap Yen, Dolar AS juga berhasil menekan Euro dan Pound sterling. Euro melemah 0,04 persen ke 1,1772 Dolar AS, dan Pound Sterling jatuh 0,22 persen ke 1,3493 Dolar AS.

Di sisi domestik, para pejabat The Fed saat ini tengah menjaga keseimbangan antara perlambatan pasar tenaga kerja dan upaya menekan inflasi. Kondisi ini membuat pergerakan DXY tetap stabil di zona hijau pada penutupan pekan tersebut, sementara aset berisiko seperti Bitcoin justru mengalami koreksi ringan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya