Berita

Ilustrasi (RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Produsen Mobil Jepang Hadapi Masa Sulit di Akhir 2025

JUMAT, 26 DESEMBER 2025 | 12:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Memasuki akhir tahun 2025, raksasa otomotif asal Jepang, Toyota, harus menghadapi kenyataan pahit dengan penurunan angka penjualan dan produksi global pada bulan November. 

Dikutip dari Business Times, Jumat 26 Desember 2025, masalah utama muncul dari pasar China yang lesu akibat dihentikannya subsidi kendaraan ramah lingkungan oleh pemerintah setempat. Kondisi ini diperparah oleh memanasnya hubungan diplomatik antara Tokyo dan Beijing terkait isu Taiwan, yang memicu sentimen negatif terhadap produk-produk asal Negeri Sakura tersebut.

Di sisi lain, Toyota juga tengah berada dalam posisi sulit akibat tekanan politik dari Amerika Serikat (AS). Presiden Donald Trump bersiap memberlakukan tarif impor yang sangat tinggi bagi mobil dan suku cadang yang masuk ke pasar Amerika.


Sebagai upaya meredam ketegangan, Toyota melakukan langkah yang tidak biasa dengan mengekspor mobil buatan pabrik mereka di Amerika untuk dijual kembali ke pasar Jepang. Langkah ini diambil demi membuktikan komitmen Toyota terhadap ekonomi AS di tengah ancaman kebijakan perdagangan yang agresif.

Nasib serupa juga dialami oleh Honda, yang penjualannya merosot tajam karena kekurangan pasokan cip semikonduktor serta lesunya pasar China. Namun, pemandangan berbeda terlihat pada Nissan. Meski produksi globalnya menurun, produsen tersebut justru berhasil tumbuh di China berkat popularitas model mobil listrik terbaru mereka.

Secara umum, industri otomotif Jepang kini sedang berlayar di tengah ketidakpastian besar. Mereka harus menyeimbangkan antara persaingan teknologi mobil listrik yang semakin ketat, perubahan regulasi mesin di Uni Eropa, serta ancaman perang dagang yang dipicu oleh kebijakan proteksionisme Washington.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya