Berita

Ilustrasi (Tangkapan layar RMOL dari siaran YouTube CRUX)

Dunia

Cegah Teror Natal dan Tahun Baru, Turki Tangkap Ratusan Terduga ISIS

JUMAT, 26 DESEMBER 2025 | 07:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kepolisian Turki menahan lebih dari seratus orang terkait dengan kelompok militan Negara Islam (ISIS), yang diduga tengah merencanakan serangan saat perayaan Natal dan Tahun Baru.

Kantor Kejaksaan Agung Istanbul menyatakan penggerebekan dilakukan secara serentak pada Kamis, 25 Desember 2025, waktu setempat.

Dikutip dari Associated Press, Jumat 26 Desember 2025, operasi ini dilancarkan setelah aparat menerima informasi intelijen bahwa kelompok ekstremis tersebut menyerukan aksi kekerasan, terutama menargetkan warga non-Muslim selama masa perayaan akhir tahun.


Sebanyak 137 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Dari jumlah itu, 115 orang berhasil ditangkap. Polisi juga menggerebek 124 lokasi di berbagai wilayah Istanbul dan menyita senjata api, amunisi, serta sejumlah dokumen yang diduga berkaitan dengan rencana serangan.

Penangkapan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional. Beberapa hari sebelumnya, pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump melancarkan serangan militer besar-besaran di Suriah untuk menargetkan pejuang dan gudang senjata ISIS. Serangan itu disebut sebagai balasan atas insiden penyergapan yang menewaskan dua tentara AS dan seorang penerjemah sipil Amerika.

Di sisi lain, pasukan keamanan Suriah juga melakukan operasi intensif melawan ISIS. Dalam beberapa hari terakhir, dua operasi digelar di sekitar Damaskus. Otoritas Suriah menyebut Taha al-Zoubi, yang dikenal sebagai pimpinan ISIS di wilayah Damaskus, berhasil ditangkap, sementara Mohammed Shahadeh, komandan senior ISIS di Suriah, dilaporkan tewas.

Pejabat tinggi Turki pun mengunjungi Suriah awal pekan ini untuk membahas kerja sama kontra-terorisme, termasuk upaya bersama melawan ISIS.

ISIS pernah berada di puncak kekuatannya pada tahun 2015 dengan menguasai wilayah luas di Irak dan Suriah. Kelompok ini dikenal karena kekejamannya terhadap minoritas agama dan Muslim yang tidak sejalan dengan ideologi ekstrem mereka. 

Meski kekuasaan teritorial ISIS berhasil dipatahkan pada 2019 oleh koalisi pimpinan AS, sel-sel kelompok ini masih aktif dan terus melakukan serangan sporadis di berbagai negara.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya