Berita

Anggota Komisi V DPR, Daniel Mutaqien Syafiuddin. (Foto: Dok. Pribadi)

Politik

Tragedi Tol Krapyak, Legislator Golkar Dorong Evaluasi Bus AKAP

SELASA, 23 DESEMBER 2025 | 18:18 WIB | LAPORAN: YUDHISTIRA WICAKSONO

Insiden kecelakaan maut bus PO Cahaya Trans di Tol Krapyak, Semarang, Jawa Tengah yang menelan 15 korban jiwa, pada Senin dini hari, 22 Desember 2025, menjadi sinyal buruk bagi sistem keselamatan transportasi darat di Indonesia. 

Tragedi ini dinilai membuktikan bahwa pengelolaan bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) masih memiliki celah sistemik yang harus segera dibenahi secara menyeluruh.

"Tragedi ini tidak bisa dilihat sebagai kecelakaan biasa. Ini alarm keras bagi negara untuk serius membenahi keselamatan transportasi umum," tegas Anggota Komisi V DPR, Daniel Mutaqien Syafiuddin, melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, 23 Desember 2025.


Daniel menyoroti pengawasan terhadap operasional angkutan umum yang selama ini dianggap masih bersifat administratif. 

Menurutnya, kepatuhan terhadap jam kerja pengemudi dan kelayakan armada melalui uji KIR tidak akan memberikan dampak signifikan jika tidak dibarengi dengan pengawasan nyata di lapangan oleh otoritas terkait.

Ia menegaskan bahwa keselamatan penumpang tidak boleh hanya bergantung pada tingkat kesadaran sopir secara individu, melainkan harus dikendalikan oleh sistem yang ketat.

"Kalau evaluasi hanya berhenti di uji KIR dan dokumen, tanpa pengawasan nyata di lapangan, maka kecelakaan serupa akan terus berulang," ujar Daniel.

Sebagai tindak lanjut, Komisi V berencana memanggil Kementerian Perhubungan, pengelola jalan tol, hingga kepolisian untuk meminta penjelasan detail atas peristiwa tersebut.

“Jangan tunggu korban bertambah baru kita berbenah. Negara wajib hadir memastikan setiap warga bisa bepergian dengan aman,” pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya