Berita

Pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy. (Foto: Tangkapan Layar)

Politik

Ichsanuddin Noorsy: Bencana Sumatera Mengakibatkan Pemiskinan Massal

MINGGU, 21 DESEMBER 2025 | 22:30 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Dampak bencana alam di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara dinilai mengakibatkan penurunan kelas ekonomi masyarakat di tiga provinsi tersebut.

Pengamat Ekonomi Politik, Ichsanuddin Noorsy mengurai bencana alam tersebut telah merusak sedikitnya 2.100 km jalanan, 108 ruas jalan, 145 jembatan, 13 bendungan rusak serta mengganggu 4 jaringan irigasi dan 8 instalasi air minum bersih.

"(Ada) 143 di lokasi untuk pengadaan air juga tidak terpenuhi, 975 sekolah rusak, 562 madrasah rusak, 53 pasar gak karuan rusak, 212 ponpes, 308 fasilitas kesehatan, 434 rumah ibadah juga rusak, 290 kantor rusak, 147.236 rumah rusak," ungkap Ichsan dalam Talk Show Teras Eksbis dikutip redaksi, Minggu, 21 Desember 2025.


Selain infrastruktur, bencana tersebut juga mengakibatkan adanya korban jiwa yang selama ini menjadi modal penting dalam perekonomian suatu negara.

"Dari gambaran itu, ketika cerita tentang rusaknya perekonomian dari sumber daya sampai distribusi, dia akan berujung pada satu hal (yakni) pemiskinan massal," tuturnya.

Ichsan menegaskan, maksud pemiskinan massal adalah kondisi suatu wilayah tidak memiliki pergerakan ekonomi pasti, sehingga masyarakat di dalamnya berada pada posisi ketidakpastian ekonomi.

"Pemiskinan massal artinya suka tidak suka daerah akan tidak berdaya sepenuhnya, karena menghadapi bencana untuk mengatasi. Apakah itu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, atau sedikit Riau," demikian Ichsan menambahkan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya