Berita

Forum dialog film dan animasi berbasis AI yang digelar KBRi Beijing (Foto: KBRi Beijing)

Dunia

Indonesia-Tiongkok Jajaki Kolaborasi Film dan Animasi Berbasis AI

KAMIS, 18 DESEMBER 2025 | 19:00 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Indonesia dan Tiongkok mulai membuka ruang kerja sama strategis untuk pengembangan film dan animasi berbasis kecerdasan buatan (AI). 

Upaya penjajakan tersebut mengemuka dalam forum bisnis yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing bertajuk “Exploring Indonesia-China’s Potential Cooperation in the Creative Industries: A Business Dialogue on Film and Animation” pada Rabu, 17 Desember 2025.

Forum tersebut mempertemukan perwakilan pemerintah, pelaku industri kreatif, dan investor kedua negara guna membahas peluang kolaborasi konkret seiring pesatnya perkembangan teknologi digital dan AI di sektor kreatif. 


Hadir pembicara dari kementerian dan asosiasi industri animasi Indonesia, produser film, serta CEO perusahaan teknologi kreatif Tiongkok.

Sekitar 60 perusahaan Tiongkok di bidang film, animasi, visual effects, dan teknologi AI ikut serta. Di antara peserta hadir studio ternama seperti More VFX dan Shao Studio, menunjukkan tingginya minat industri Tiongkok menjalin kolaborasi kreatif dengan Indonesia.

Dubes RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun menekankan bahwa kemajuan teknologi justru dapat memperkuat identitas budaya. 

“Kemajuan sains dan teknologi justru tidak menghapus mitologi dan simbol budaya seperti naga, burung phoenix, dan figur-figur legenda lainnya, tetapi dihidupkan kembali melalui animasi, pertunjukan drone, dan pemanfaatan AI,” ujarnya dalam pidato sambutan.

Ia menilai film dan animasi merupakan medium diplomasi budaya yang kuat. 

“Medium ini memiliki kekuatan untuk menumbuhkan kepercayaan, empati, dan kedekatan emosional, khususnya di kalangan generasi muda,” tutur Dubes.

Forum juga menyoroti besarnya potensi ekonomi kreatif Indonesia, dengan kontribusi sekitar USD 89 miliar dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 24 juta orang, serta target penciptaan lebih dari 30 juta lapangan kerja pada 2030. 

Subsektor film dan animasi dinilai menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan tersebut.

Sejumlah peluang kolaborasi diidentifikasi, mulai dari produksi bersama film dan animasi, integrasi AI dalam proses produksi, pertukaran talenta, hingga kerja sama platform streaming.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya