Berita

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid. (Foto: Humas PKS)

Politik

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

KAMIS, 18 DESEMBER 2025 | 12:58 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kinerja ekonomi nasional sepanjang 2025 harus dijadikan refleksi atau pijakan dalam menatap prospek ekonomi 2026. 

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid saat membuka Webinar Refleksi Akhir Tahun 2025 dan Outlook Ekonomi 2026 yang diselenggarakan oleh Bidang Ekonomi dan Keuangan DPP PKS.

Ia menyoroti target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebagai target yang sangat ambisius dan optimistis. Target tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menurunkan kemiskinan dan pengangguran, serta menggerakkan sektor industri dan daya beli.


Namun demikian, Kholid mengingatkan bahwa realitas ekonomi nasional masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Tahun 2025 diwarnai tekanan sosial, politik, serta musibah bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah dan nasional. Tantangan pemulihan dan rekonstruksi pascabencana menjadi pekerjaan besar ke depan.

"Ini perlu kita kaji bersama apa yang kira-kira bisa menjadi obstacle kita untuk naik lebih tinggi lagi. Dalam diskusi hari ini, kita berharap kita bisa gali lebih jauh bagaimana perjalanan 1 tahun terakhir di tahun 2025 ini dan bagaimanakah prospek untuk 2026 mendatang," ujar Kholid lewat keterangan resminya di Jakarta, Kamis, 18 Desember 2025.

Selain itu, sektor UMKM, khususnya ultra mikro dan mikro, dinilai mengalami tekanan berat akibat pertumbuhan kredit mikro yang terkontraksi. Ia juga menyinggung meningkatnya ketimpangan kepemilikan aset dan belum optimalnya kinerja industri nasional.

Sebagai bagian dari koalisi pemerintahan, PKS berkomitmen menjadi mitra yang konstruktif, kritis, dan solutif dalam mengawal kebijakan pembangunan. 

"Kita sebagai sebuah entitas bangsa menginginkan bahwa rel pembangunan ke depan itu menghadirkan betul-betul rasa keadilan dan kesejahteraan untuk semua. Keberhasilan pemerintah saat ini adalah kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia, itu yang menjadi komitmen PKS," tutupnya.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya