Berita

Ilustrasi (RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Dolar AS Perkasa di Tengah Tekanan Mata Uang Global

KAMIS, 18 DESEMBER 2025 | 09:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mata uang Dolar AS menunjukkan performa tangguh pada penutupan perdagangan di pasar New York, Rabu 17 Desember 2025 waktu setempat. 

Penguatan ini terjadi saat pasar mencermati beragam pernyataan dari pejabat Federal Reserve serta menantikan rilis data inflasi terbaru Amerika Serikat.

Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan Greenback terhadap enam mata uang utama dunia, mencatatkan kenaikan sebesar 0,16 persen ke level 98,37. Penguatan ini mencerminkan dominasi Dolar di saat mata uang utama lainnya, seperti Poundsterling dan Euro, sedang mengalami tekanan atau stagnasi.


Dolar AS berhasil memanfaatkan momentum pelemahan mata uang negara lainnya.

Terhadap Rupiah (IDR) Dolar AS terpantau menekan mata uang Garuda dengan kenaikan tipis 0,02 persen, yang membawa kurs berada di level Rp16.694.

Terhadap Yen Jepang (USD/JPY) Greenback juga menunjukkan taringnya dengan menguat 0,06 persen ke posisi 155,60. Investor cenderung beralih ke Dolar sambil menunggu arah kebijakan Bank of Japan (BoJ).

Terhadap Euro (EUR/USD) dan Poundsterling (GBP/USD): Dolar AS mempertahankan posisinya dengan pergerakan yang cenderung datar masing-masing di level 1,1741 untuk Euro dan 1,3376 untuk Poundsterling. 

Pelemahnya sentimen bisnis di Jerman dan penurunan inflasi Inggris menjadi faktor utama yang menahan perlawanan kedua mata uang Eropa tersebut.

Terhadap Yuan China (USD/CNY): Dolar AS juga mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,02 persen sehingga nilai tukarnya berada di posisi 7,0441.

Kenaikan Indeks DXY ke level 98,37 menunjukkan bahwa investor masih memandang Dolar AS sebagai aset yang lebih aman dan menjanjikan imbal hasil stabil dibandingkan mata uang Eropa. 

Fokus pasar selanjutnya adalah keputusan suku bunga dari tiga bank sentral besar (BoE, ECB, dan BoJ) yang akan menentukan apakah DXY akan melanjutkan reli kenaikannya atau terkoreksi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya