RENCANA awal, tanggal 27 November 2025, adalah hari perdamaian untuk bagi Rusia dan Ukraina. Hal mana telah dicanangkan Presiden Trump sebagai diplomasi senyap. Pertemuan gagal yang seharusnya dilaksanakan saat perayaan besar di hari ThanksGiving. Selanjutnya ke depan ada perayaan Natal.
Di lain pihak, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, tanggal 11 Desember, Lavrov mengatakan bahwa diplomasi senyap Amerika tersebut telah mengkonfirmasi "pemahaman bersama" yang dicapai antara Putin dan Trump pada pertemuan puncak di Alaska pada bulan Agustus yang lalu.
“Sekarang, di sini, dalam negosiasi kami dengan Amerika mengenai masalah Ukraina, saya pribadi percaya bahwa kesalahpahaman dan miskomunikasi telah terselesaikan,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Rusia tidak akan menerima keanggotaan NATO di Ukraina dan bahwa Moskow menginginkan demililterisasi.
Namun berita terakhir, Gedung Putih menyatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sangat frustasi dengan Rusia dan Ukraina. Bahkan sempat Trump mengumpat: Bahwa "Rusia adalah negara bak Macan Kertas dan Ukraina adalah bak negara "Umpan Meriam".
Bahkan, presiden tidak ingin lagi ada perundingan dengan kedua pihak yang berperang hampir empat tahun tersebut. "Presiden sangat frustasi dengan kedua pihak dalam perang ini," kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kepada wartawan.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuat pernyataan yang tampaknya menunjukkan sedikit perubahan dalam posisi inti Washington tentang bagaimana perang tersebut harus diakhiri sejak mengirimkan rencana 28 poin kepada Kyiv dan bagi Moskow bulan lalu yang sangat menguntungkan.
Menurutnya, Washington hanya menginginkan Ukraina, bukan Rusia, untuk menarik pasukannya dari sebagian wilayah Donetsk timur, di mana "zona ekonomi bebas" yang didemiliterisasi akan dipasang sebagai penyangga antara kedua tentara.
Ukraina telah merevisi proposal asli AS dan minggu ini mengirimkan proposal tandingan 20 poin kepada Washington, yang rincian lengkapnya belum dipublikasikan. "Kami memiliki dua poin utama perbedaan pendapat: wilayah Donetsk dan segala sesuatu yang terkait dengannya, dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia (di selatan). Ini adalah dua topik yang terus kami diskusikan," kata Zelensky dalam sebuah konferensi pers pada hari Kamis.
“Mereka melihat pasukan Ukraina meninggalkan wilayah Donetsk, dan kompromi yang diharapkan adalah pasukan Rusia tidak memasuki wilayah ini yang sudah mereka sebut sebagai 'zona ekonomi bebas'," kata Zelensky.
Berdasarkan rencana AS, Rusia akan melepaskan wilayah yang telah direbutnya di wilayah Kharkiv, Sumy, dan Dnipropetrovsk – tiga wilayah yang belum diklaim secara resmi oleh Moskow.
Pada tahun 2022, Rusia mengklaim secara resmi mencaplok wilayah Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia, meskipun tidak sepenuhnya menguasai wilayah tersebut.
Pasukan Ukraina masih menguasai sekitar seperlima wilayah Donetsk, menurut analisis AFP terhadap data dari Institut Studi Perang (ISW). Sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina telah hancur akibat pertempuran.
Perang ini, telah mengorbankan jutaan orang tewas dan jutaan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Rusia, yang memiliki keunggulan jumlah personel dan persenjataan militer, terus maju di medan perang.
Momen penting setelah mengadakan konferensi video untuk membahas proposal terbaru, kantor perdana menteri Inggris dalam sebuah pernyataan, "Ini adalah momen penting bagi Ukraina, rakyatnya, dan bagi keamanan yang kita semua miliki di seluruh kawasan Euro-Atlantik."
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada Kamis malam, "Minggu mendatang akan menentukan dalam upaya menemukan perdamaian yang adil dan berkelanjutan untuk Ukraina".
"Berkelanjutan berarti bahwa setiap perjanjian perdamaian tidak boleh mengandung benih konflik di masa depan dan tidak boleh mengganggu arsitektur keamanan Eropa yang lebih luas," tulisnya di X.
Peluang Perdamaian
Utusan Khusus Presiden AS Donald Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg, mengungkapkan bahwa proses menuju kesepakatan damai berada di tahap akhir dan hanya menyisakan dua isu krusial: masa depan wilayah Donbas dan status Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
"Kita berada di 10 meter terakhir, dan itu selalu bagian yang paling sulit," ujar Kellogg dalam Forum Pertahanan Nasional Reagan di Simi Valley, California, seperti dikutip CNBC International, Senin, 8 Desember 2025.
Kellogg, yang akan lengser pada Januari, menggambarkan tingkat korban di kedua pihak sebagai "mengerikan", menyebut perang ini belum pernah terjadi sejak Perang Dunia II dalam konteks Eropa.
Ia memperkirakan total korban jiwa dan luka di Rusia dan Ukraina telah melampaui 2 juta orang, meski kedua negara tidak pernah mengungkap angka resmi yang kredibel.
Rusia saat ini menguasai sekitar 19,2 persen wilayah Ukraina, termasuk Krimea serta sebagian besar Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
Status wilayah, terutama Donbas, menjadi titik paling sensitif dalam rancangan proposal perdamaian AS yang bocor bulan lalu dan memicu kekhawatiran Kyiv maupun selain soal wilayah, status PLTN Zaporizhzhia juga menjadi inti negosiasi.
Dalam proposal awal AS, PLTN terbesar di Eropa itu akan kembali dioperasikan di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), dengan listrik didistribusikan merata antara Rusia dan Ukraina.
Diplomasi Megafon
Kabar bahwa Ukraina akan bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2027 disambut dengan skeptisisme.
Para pejabat di Brussels menolak gagasan 'omong kosong' bahwa Ukraina dapat bergabung dengan Uni Eropa pada 1 Januari 2027 dalam rencana perdamaian terbaru yang dipimpin AS. Apa yang kita ketahui pada hari ke-1.389
Ukraina akan bergabung dengan Uni Eropa paling cepat Januari 2027 berdasarkan rencana terbaru AS untuk mengakhiri perang dengan Rusia , kata seorang sumber senior kepada Agence France-Presse pada hari Jumat.
“Itu tercantum di sana tetapi masih dalam tahap negosiasi, dan Amerika mendukungnya,” kata pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim. Proses aksesi Uni Eropa yang rumit biasanya memakan waktu bertahun-tahun dan membutuhkan suara bulat dari semua 27 anggota blok tersebut.
Beberapa negara, terutama Hongaria, secara konsisten menyuarakan penentangan terhadap bergabungnya Ukraina .
Usulan tersebut disambut dengan skeptisisme di Brussels, dengan para diplomat dan pejabat menolaknya sebagai hal yang tidak realistis. “2027, itu besok,” kata seorang pejabat Uni Eropa merujuk pada waktu yang biasanya lama yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sesuatu di Brussels.
“Seolah-olah Amerika akan memutuskan untuk kita,” kata seorang diplomat Eropa. “Ini omong kosong: dibutuhkan keinginan untuk perluasan yang saat ini tidak ada.”
Bendera Rusia berkibar di atas markas besar bank sentral negara itu. Di lain pihak Uni Eropa akan membekukan aset Rusia senilai 210 miliar Euro tanpa batas waktu.
Volodymyr Zelenskyy akan mengunjungi Berlin pada hari Senin untuk membahas hubungan bilateral dan negosiasi perdamaian terkait perang. Presiden Ukraina dan Presiden Jerman Friedrich Merz akan didampingi oleh “banyak kepala negara dan pemerintahan Eropa” serta perwakilan tinggi Uni Eropa dan NATO untuk diskusi lebih lanjut, menurut pernyataan pemerintah Jerman.
Utusan AS Steve Witkoff juga akan bertemu Zelensky dan para pemimpin Eropa di Berlin akhir pekan ini, demikian dilaporkan Wall Street Journal pada hari Jumat, mengutip para pejabat. Witkoff akan bertemu dengan rekan-rekannya dari Inggris, Prancis, dan Jerman pada hari Minggu dan Senin, kata surat kabar itu.
Presiden Prancis pada hari Jumat mengatakan bahwa warga Eropa dan Ukraina meminta AS untuk memberi mereka "jaminan keamanan" sebelum negosiasi teritorial apa pun di Ukraina timur yang diduduki Rusia .
"Kami membutuhkan transparansi penuh tentang jaminan keamanan yang dapat diberikan oleh warga Eropa dan Amerika kepada Ukraina sebelum penyelesaian apa pun atas isu-isu teritorial yang dipersengketakan," kata Istana Elysee menjelang pertemuan Berlin.
Kyiv berada di bawah tekanan dari Gedung Putih untuk mengamankan perdamaian cepat tetapi menolak rencana yang didukung AS yang menurut banyak orang menguntungkan Moskow.
Uni Eropa pada hari Jumat menyetujui pembekuan aset bank sentral Rusia senilai 210 miliar yang disimpan di Eropa tanpa batas waktu.
Presiden Dewan Eropa, António Costa, pada hari Jumat mengkonfirmasi bahwa para pemimpin Uni Eropa telah memenuhi komitmen yang dibuat pada bulan Oktober, untuk "menjaga aset Rusia tetap tidak bergerak sampai Rusia mengakhiri perang agresinya terhadap Ukraina dan memberikan kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan," tulis Jennifer Rankin.
Keputusan Uni Eropa itu datang beberapa jam setelah bank sentral Rusia mengatakan akan mengajukan gugatan terhadap Euroclear, lembaga penyimpanan sekuritas pusat di Brussels yang memegang dana sebesar 210 miliar Euro.
Pemimpin Eropa, berpendapat perlunya melibatkan peran Tiongkok untuk adanya perdamaian. Namun bagi Rusia, pandangan Eropa dianggap sebagai hidup dari "Planet lain".
Intinya, ini adalah diplomasi "teriak-teriak" ke publik daripada berbisik ke telinga diplomat lain, seringkali untuk tekanan politik daripada solusi damai langsung. Diplomasi Megafon para anggota NATO soal Ukraina nampaknya membuat Rusia dan Amerika jengkel.
Trump sebagian besar berusaha untuk mengesampingkan Eropa dari proses tersebut, lebih memilih untuk berurusan langsung dengan Moskow dan Kyiv dalam diplomasi ulang-alik yang dipimpin oleh utusannya Steve Witkoff dan juga menantunya; Jared Kushner, baru-baru ini.
Zelensky mengatakan bahwa meskipun tidak ada tenggang waktu yang ketat untuk menyelesaikan kesepakatan, Washington ingin garis besar kesepakatan siap pada hari Natal.
*Penulis adalah Eksponen Gema 77/78