Berita

Ilustrasi (Artificial Inteligence)

Otomotif

VinFast Perbesar Pabrik di Subang, Kapasitas Produksi Melonjak Tujuh Kali Lipat

SELASA, 16 DESEMBER 2025 | 14:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast, menyatakan kesiapannya menambah investasi hingga 1 miliar Dolar AS guna memperbesar fasilitas produksi di Indonesia. Tambahan modal tersebut akan difokuskan pada pengembangan pabrik VinFast yang berlokasi di kawasan industri Subang, Jawa Barat.

Komitmen investasi ini memperkuat strategi VinFast menjadikan Indonesia sebagai basis utama produksi dan ekspor kendaraan listrik setir kanan di kawasan regional. 

Dengan tambahan investasi tersebut, total nilai proyek manufaktur VinFast di Jawa Barat melonjak signifikan dari rencana awal sekitar 300 juta Dolar AS menjadi mendekati 1 miliar Dolar AS.


Ekspansi ini juga berdampak langsung pada peningkatan kapasitas produksi. Jika sebelumnya pabrik dirancang menghasilkan 50.000 unit per tahun, kini kapasitasnya ditargetkan meningkat hingga 350.000 unit kendaraan listrik setiap tahun.

Rencana tersebut diumumkan dalam seremoni peresmian pabrik VinFast di Subang pada Senin 15 Desember 2025, yang dihadiri sejumlah pejabat pemerintah Indonesia serta jajaran manajemen VinFast. Fasilitas ini menjadi pabrik pertama VinFast di Asia Tenggara di luar Vietnam, sekaligus yang kedua di Asia setelah India.

Berbeda dengan fasilitas di Vietnam yang memproduksi kendaraan setir kiri, pabrik Subang secara khusus disiapkan untuk memproduksi kendaraan setir kanan. Produksi massal dijadwalkan dimulai dalam waktu dekat, dengan prioritas pemenuhan pasar domestik sebelum menyasar ekspor ke negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Model yang akan diproduksi tahap awal adalah VF3, SUV listrik berukuran mini yang diproyeksikan menjadi tulang punggung penjualan VinFast di pasar Indonesia. Seiring pengembangan pabrik, VinFast menargetkan pembukaan sekitar 5.000 lapangan kerja pada tahap awal, yang berpotensi meningkat hingga 15.000 tenaga kerja pada fase selanjutnya. Tingkat kandungan lokal juga ditargetkan mencapai 60 persen dalam dua tahun.

Perluasan investasi ini dilakukan di tengah berakhirnya insentif pajak impor kendaraan listrik pada awal tahun depan, sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong produsen global mempercepat pembangunan basis manufaktur di dalam negeri.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya