Berita

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. (Foto: Istimewa)

Politik

Susi Pudjiastuti Minta Presiden Prabowo Hentikan Penebangan Hutan

SENIN, 15 DESEMBER 2025 | 13:10 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyampaikan seruan kepada Presiden Prabowo Subianto agar segera menghentikan aktivitas penebangan hutan menyusul bencana banjir, longsor, lumpur, dan kayu gelondongan yang melanda sejumlah wilayah dan menimbulkan kerusakan lingkungan masif.

Melalui akun X miliknya, Susi menilai bahwa dalam kondisi bencana dengan skala kehancuran seperti saat ini, pemilahan antara penebangan legal dan ilegal sudah tidak lagi relevan. 

Menurutnya, dampak yang ditimbulkan telah melampaui batas toleransi, mulai dari rusaknya lingkungan dan infrastruktur, hancurnya ekosistem flora dan fauna, hingga jatuhnya korban jiwa serta penderitaan masyarakat yang kehilangan anggota keluarga.


“Melihat masifnya kerusakan, kehancuran lingkungan, infrastruktur, kematian kehidupan, rakyat yang kehilangan ayah, ibu, anak, saudara, flora dan fauna hancur. Stop penebangan sekarang,” tegas Susi dikutip Senin, 15 Desember 2025.

Susi juga mempertanyakan manfaat ekonomi yang selama ini diperoleh negara dari eksploitasi sumber daya alam, seperti penebangan hutan, perkebunan sawit, dan pertambangan, jika dibandingkan dengan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana. 

Bos maskapai penerbangan Susi Air itu menilai kerugian negara dan masyarakat, baik secara material maupun immaterial, jauh lebih besar dan tidak sebanding dengan pemasukan yang diterima.

“Berapa uang negara yang didapat selama ini dari penebangan hutan, sawit, dan tambang? Berapa kerugian negara setelah bencana? Berapa kerugian masyarakat secara material dan immaterial? Pasti tidak berimbang,” ujarnya.

Dengan nada hormat, Susi meminta Presiden Prabowo menggunakan kewenangannya sebagai pimpinan tertinggi di Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mengambil keputusan tegas menghentikan penebangan hutan. 

Ia berharap langkah tersebut dapat menjadi titik balik dalam upaya melindungi lingkungan sekaligus mencegah bencana serupa terulang di masa mendatang.

“Dengan segala hormat, mohon hentikan dengan kuasa Bapak Presiden sebagai pimpinan tertinggi di NKRI,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya