Para pengungsi berlindung di pusat evakuasi di provinsi Sa Kaeo, Thailand (Foto: AFP)
Bentrokan militer di perbatasan Kamboja-Thailand kembali memaksa lebih dari setengah juta warga mengungsi ke pagoda, sekolah, dan berbagai tempat aman lainnya.
Sengketa perbatasan yang telah berlangsung lebih dari satu abad itu kembali pecah sejak awal pekan, sementara kedua negara saling menyalahkan dan seruan internasional untuk menghentikan kekerasan yang semakin menguat.
Pejabat kedua negara melaporkan lima tentara Thailand dan tujuh warga sipil Kamboja tewas dalam bentrokan terbaru.
Sementara hingga Kamis, 11 Desember 2025, total ada lebih dari 500 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, menyusul serangan artileri, jet tempur, dan drone yang saling diluncurkan.
Ratusan keluarga di Samraong, Kamboja, yang sebelumnya berlindung di sebuah pagoda sejak Senin, kembali dipindahkan setelah situasi memburuk.
“Pihak berwenang mengatakan tempat ini tidak aman lagi,” ujar Seut Soeung, 30 tahun, saat beristirahat di pinggir jalan bersama keluarganya, seperti dimuat
Reuters.Seorang polisi yang enggan disebutkan namanya menambahkan bahwa evakuasi dilakukan akibat beberapa jet Thailand terbang di dekatnya.
Kedua negara telah lama mempersoalkan batas sepanjang 800 kilometer yang ditetapkan pada era kolonial. Pekan ini menjadi yang paling mematikan sejak bentrokan lima hari pada Juli lalu, yang menghancurkan puluhan orang dan memaksa lebih dari 300.000 warga mengungsi.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Surasant Kongsiri, menyebut lebih dari 400.000 warga telah dievakuasi.
Di sisi lain, juru bicara pertahanan Kamboja, Maly Socheata, mengatakan lebih dari 101.000 warga mengungsi, seraya menuduh,
“Tentara Thailand menembak tanpa pandang bulu ke wilayah sipil dan sekolah dan terutama menyerang kuil Ta Krabey,” ungkapnya.
Militer Thailand membalas dengan menuding pasukan Kamboja menembakkan roket pada hari Rabu pagi yang jatuh di dekat Rumah Sakit Phanom Dong Rak di Provinsi Surin. Staf medis dan pasien kritis dievakuasi ke tempat aman.
Ketegangan juga berdampak pada ajang olahraga, setelah Kamboja menarik diri dari Asian Games Tenggara di Thailand karena alasan keamanan.