Bantuan logistik TNI. (Foto: Puspen TNI)
TNI terus mengintensifkan operasi kemanusiaan dalam penanganan dampak bencana di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah didampingi Kadispenal Laksma TNI Tunggul serta perwakilan Dinas Penerangan TNI AD dan TNI AU dalam keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 6 Desember 2025.
Dalam konferensi persnya, Kapuspen TNI menyampaikan bahwa total personel yang terlibat saat ini mencapai 30.864 prajurit. Dalam mendukung mobilisasi logistik dan personel, TNI telah mengerahkan secara keseluruhan total alutsista yang terlibat mencapai 70 unit.
“Jumlah pesawat angkut 18 pesawat, helikopter 36 helikopter, Kapal TNI yang dilibatkan ada 16 kapal, 14 KRI dan 2 ADRI,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kapuspen TNI menjelaskan bahwa distribusi bantuan kemanusiaan tersebut terus dipercepat melalui jalur udara dan laut, dengan total bantuan udara dari Lanud Halim Perdanakusuma ke berbagai pangkalan aju mencapai 271,39 ton, ditambah bantuan melalui airdrop 26,22 ton, serta bantuan lewat jalur laut sebanyak 968 ton, sehingga total bantuan logistik yang telah tiba di wilayah terdampak mencapai 1.265,61 ton.
Di sektor pemulihan infrastruktur, Kapuspen TNI mengungkapkan bahwa TNI juga mempercepat pembangunan akses jalan yang terputus dengan membangun jembatan Bailey.
Tercatat total 18 jembatan dalam berbagai tahapan pengerjaan, dengan rincian enam unit di Aceh yang sedang dibangun, dua di Kabupaten Bireuen, serta empat lainnya masih dalam proses pembangunan juga. Di Sumatera Barat terdapat delapan titik pembangunan jembatan, sementara di Sumatera Utara empat titik.
Selain itu, TNI mengoperasikan 21 dapur umum dan dapur lapangan yang tersebar di Provinsi terdampak tersebut untuk memastikan kebutuhan konsumsi harian para korban bencana tetap terpenuhi, serta mengerahkan sembilan unit mobil RO (Reverse Osmosis) guna menyuplai air bersih yang layak konsumsi, terutama di wilayah pengungsian dan daerah dengan keterbatasan sumber air.
Kapuspen TNI juga menyinggung upaya pemulihan layanan kesehatan di Aceh Tamiang, di mana personel Kodim setempat telah dikerahkan sejak Kamis untuk membersihkan akses menuju rumah sakit yang sebelumnya tertutup akibat banjir.
“Alhamdulillah, upaya perbaikan layanan publik terus dilaksanakan oleh prajurit-prajurit kita di lapangan,” ungkapnya.
Mengakhiri keterangannya, Kapuspen TNI menegaskan komitmen negara selalu hadir melalui peran aktif TNI dalam membantu masyarakat yang terdampak.
“Ujian musibah ini bukan hanya duka dari saudara-saudara kita yang terdampak, tetapi ini adalah duka kita bersama. Saya pastikan negara hadir, TNI hadir, untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” pungkasnya.