Berita

Pengasuh sekaligus pendiri Pondok Pesantren Salafi Nahdlatul Ulum, Tangerang, Banten KH Imaduddin Utsman al-Bantani. (Foto: Dok. Pribadi)

Politik

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

SABTU, 06 DESEMBER 2025 | 20:48 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Konflik elite yang terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat ini dinilai sangat sulit untuk dipulihkan kembali seperti semula. 

Sebab, kata Pengasuh sekaligus pendiri Pondok Pesantren Salafi Nahdlatul Ulum, Tangerang, Banten KH Imaduddin Utsman al-Bantani, masing-masing kubu yang berkonflik sudah membuka aib dan rahasia internal masing-masing ke ruang publik. 

Dia mencontohkan, isu soal dugaan adanya aliran dana Rp100 miliar yang disampaikan kubu Rais Aam KH Miftahul Akhyar sebagai salah satu alasan kuat memecat Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf.


"Adanya dugaan aliran pelanggaran hukum syara' terkait aset dan keuangan yang berpotensi mencemarkan nama baik organisasi, menjadi salah satu poin risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU sebagai salah satu dasar memecat Gus Yahya," kata Kiai Imaduddin dalam keterangan tertulis, Sabtu 6 Desember 2025. 

Sebaliknya, kubu Gus Yahya, misalnya, menyampaikan soal adanya tindakan menahan atau tidak menandatangani Surat Keputusan (SK) sejumlah pengurus cabang (PC) NU oleh Sekjen PBNU Saifullah Yusuf yang dalam konflik saat ini menjadi satu kubu dengan Rais Aam. 

Melihat konflik elite PBNU yang terjadi saat ini yang kian meruncing, menurut Kiai Imaduddin, sangat sulit untuk dikembalikan seperti kondisi semula. 

Satu-satunya cara yang bisa dilakukan yaitu dengan meminta seluruh aktor utama di PBNU, khususnya Rais Aam, Ketua Umum, Sekjen, Bendahara Umum Gudfan Arif, serta Katib Aam KH. Ahmad Said Asrori untuk secara legowo mundur dari kepengurusan PBNU. 

Selanjutnya, secepat mungkin digelar Muktamar untuk memilih kepengurusan baru dengan diisi oleh tokoh-tokoh muda NU yang relatif segar dan tidak terlibat dalam pusaran konflik elite PBNU. 

"Nanti biarkan orang-orang muda di Nahdlatul Ulama yang ada di kampung-kampung jadi pengurus PBNU," katanya.

"Biar ada ‘darah segar’ yang akan mengembalikan, menyegarkan Nahdlatul Ulama dan membawa NU menjadi lebih baik daripada masa yang sekarang ini," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya