Ilustrasi (RMOL/Reni Erina)
Pasar saham Eropa menutup pekan pertama Desember 2025 dengan kinerja yang stabil dan sedikit menguat, didorong oleh harapan besar akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat pekan depan.
Investor global menyambut baik data inflasi AS, yang diperkirakan akan memicu bank sentral terbesar dunia itu untuk menurunkan suku bunga 25 basis poin. Langkah ini diyakini akan memberikan dorongan signifikan pada sentimen risiko global.
Berikut oergerakan indeks acuan Eropa pada penutupan perdagangan Jumat 5 Desember 2025 waktu setempat
- STOXX 600 stabil, naik 0,4 persen atau 578,87 setelah mencatat kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Secara mingguan, indeks ini naik 0,4 persen, melanjutkan reli pekan sebelumnya.
- DAX Jerman menguat 0,7 persen melesat setelah Kanselir Friedrich Merz amankan UU Pensiun.
- CAC 40 Prancis melemah 0,1 persen ke level 8.115, menutup dengan koreksi tipis.
- FTSE 100 Inggris turun 0,5 persen ke level 9.669, tertekan oleh sektor minyak dan gas.
Meskipun indeks acuan STOXX 600 hanya bergerak tipis, beberapa sektor menunjukkan kinerja cemerlang sepanjang pekan. Sektor otomotif dan komponen menguat 5,6 persen, menjadi juara sektor didorong oleh prospek kebijakan AS yang mungkin membatalkan standar efisiensi bahan bakar ketat dari pemerintahan sebelumnya.
Sktor ritel naik 5,0 persen, setelah mendapat suntikan optimisme dari laporan penjualan November yang kuat dari Inditex (pemilik Zara), memberikan gambaran awal positif untuk musim belanja diskon.
Koreksi tajam terjadi di sektor minyak dan gas, serta asuransi.
Indeks minyak dan gas menjadi lagging sector, tertekan oleh penurunan rating dari JPMorgan yang menghantam saham raksasa seperti BP yang menyusut 2,6 persen dan Shell turun 1,4 persen di London (FTSE 100).
Asuransi juga terpukul dengan saham Swiss Re anjlok tajam 6,5 persen setelah target laba 2026 yang diumumkan perusahaan reasuransi tersebut berada di bawah ekspektasi pasar.
Secara keseluruhan, pasar Eropa menunjukkan ketahanan, dengan indeks Jerman DAX menjadi sorotan setelah kemenangan politik domestik. Namun, tekanan jual masih terasa di London dan Paris seiring investor mencermati fluktuasi harga komoditas dan prospek sektor energi.