Berita

Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini. (Foto: ANTARA/HO-DPR RI)

Bisnis

Novita Hardini: Jangan Korbankan Masa Depan Demi Sawit

SABTU, 06 DESEMBER 2025 | 03:15 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini mengingatkan bahaya besar di balik pergeseran prioritas lahan yang makin masif ke arah perkebunan sawit. Menurutnya, jika semua lahan dipaksa tunduk pada sawit, Indonesia bisa kehilangan masa depan industri, kedaulatan ekonomi, sekaligus keberlanjutan lingkungan.

“Kalau semua lahan diprioritaskan untuk sawit, kita kehilangan ruang bagi inovasi industri baru. Ini berbahaya bagi masa depan bangsa,” tegas Novita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 5 Desember 2025.

Ia menilai, pembangunan nasional tidak boleh berjalan pincang. Ekonomi memang harus tumbuh, tetapi lingkungan dan keselamatan generasi mendatang tak boleh dikorbankan.


“Kita harus seimbang. Ekonomi jalan tapi lingkungan dan masa depan generasi kita tetap terlindungi,” ujarnya.

Di tengah tantangan tata ruang, krisis energi, serta ancaman perubahan iklim global, Novita menegaskan bahwa inovasi teknologi hijau merupakan jalan paling masuk akal untuk membawa Indonesia menuju ekonomi berdaya saing tinggi tanpa harus merusak bumi.

“Industri harus bertransformasi. Kita tidak bisa lagi bergantung pada SDA mentah. Kita harus menciptakan nilai tambah dengan teknologi tinggi dan energi bersih,” katanya.

Politikus perempuan ini juga menegaskan bahwa arah pembangunan industri nasional sudah saatnya melakukan lompatan besar ke teknologi ramah lingkungan dan kemandirian bahan baku. Indonesia, kata dia, tak boleh terus terjebak dalam model industrialisasi lama yang bergantung pada bahan bakar fosil dan eksploitasi sumber daya alam mentah.

Ia mencontohkan, teknologi kendaraan listrik tanpa bensin bukan lagi sekadar tren global, melainkan sudah harus menjadi kebutuhan nasional.

“Kita harus berinvestasi pada industri masa depan yang lebih bersih, lebih efisien, dan tidak merusak lingkungan,” tandasnya.

Tak kalah penting, Novita juga menyoroti persoalan rantai pasok. Menurutnya, bahan baku industri harus disiapkan dari dalam negeri dan memenuhi standar keberlanjutan. Jika tidak, industri nasional akan terus terjebak dalam ketergantungan impor dan rawan krisis pasokan.

“Pemasok bahan baku di dalam negeri harus kita siapkan. Standarnya harus hijau, berkelanjutan, dan tidak mengulang kesalahan masa lalu. Kalau tidak, inovasi teknologi kita hanya akan berjalan setengah hati,” ucapnya.

Ia pun mendesak pemerintah agar strategi industri nasional benar-benar disusun dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang. Roadmap pembangunan, kata dia, harus aman secara bisnis sekaligus ramah lingkungan.

“Keputusan strategis hari ini akan menentukan lingkungan hidup generasi mendatang. Industri harus mulai serius memperhitungkan dampak ekologis,” tutup Novita.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya