Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: RMOL/Alifia Dwi)

Politik

Pendanaan JETP untuk Transisi Energi RI Naik Jadi Rp356 Triliun

JUMAT, 05 DESEMBER 2025 | 18:08 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dukungan pendanaan internasional untuk transisi energi Indonesia semakin meningkat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, komitmen mitra global dalam skema Just Energy Transition Partnership (JETP) kini mencapai 21,4 miliar Dolar AS atau sekitar Rp356,8 triliun.

“Komitmen kembali JETP, ini sudah disiapkan dana untuk Indonesia, komitmennya 20 miliar Dolar AS dan sekarang sudah meningkat menjadi 21,4 miliar Dolar AS,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 5 Desember 2025.

Dari total tersebut, 11,4 miliar Dolar AS berasal dari pendanaan publik International Partners Group (IPG), sementara 10 miliar lainnya disediakan oleh kemitraan keuangan swasta GFANZ. 


Menurut Airlangga, kenaikan komitmen ini mencerminkan kepercayaan internasional terhadap proyek energi terbarukan di Indonesia.

Hingga November 2025, Indonesia tercatat telah memobilisasi 3,1 miliar Dolar AS dari skema JETP, sementara 5,5 miliar Dolar AS tengah dalam proses negosiasi untuk proyek-proyek yang siap dijalankan.

Selain pendanaan, beberapa negara mitra juga menyumbang dukungan teknis. Inggris dan Irlandia, misalnya, telah menyerahkan Just Framework yang memuat strategi penguatan ketahanan ekonomi dan inklusivitas dalam proses transisi energi.

Ia juga memaparkan sejumlah proyek yang dikerjakan melalui skema JETP, mulai dari Green Energy Corridor Sulawesi (GECS), program dedieselisasi, pengembangan panas bumi (geothermal) di Sumatra, hingga proyek waste to energy.

Airlangga menegaskan, JETP menjadi pilar penting transformasi energi nasional, sejalan dengan target pembangunan 70 gigawatt energi bersih dalam rencana pembangkit hingga 2034.

“Dengan ketersediaan dana sebesar 21,4 miliar Dolar AS ini adalah peluang besar. Dan itu tergantung kepada Indonesia dan lintas kementerian untuk mengakselerasikan,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya