Berita

Ketua MPR Tiongkok Wang Huning dan Presiden Prabowo Subianto (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

Politik

Wang Huning Goda Prabowo Soal Bayi Panda: Harus Dikirim ke Militer

KAMIS, 04 DESEMBER 2025 | 14:46 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Momen hangat dan penuh tawa mewarnai pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Ketua MPR Tiongkok, Wang Huning, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 4 Desember 2025. 

Salah satu topik ringan yang mencuri perhatian adalah pembicaraan keduanya soal bayi panda yang baru lahir di Taman Safari, Bogor. 

Prabowo menceritakan bahwa panda yang diberikan Tiongkok ke Indonesia sejak satu dekade lalu berhasil melahirkan bayi dengan selamat. Kelahiran itu bertepatan dengan periode dirinya menjabat sebagai Presiden.


"Yang Mulia, kami dapat laporan, kemarin ya. Jadi panda ini diberi 10 tahun yang lalu. Baru kemarin melahirkan satu bayi. Sepuluh tahun, lahir waktu saya Presiden," ujar Prabowo.

Pihak Taman Safari kemudian memintanya memberi nama untuk bayi panda tersebut. Prabowo kemudian memilih nama Satrio Wiratama, yang berarti pejuang mulia yang berani dan berbudi luhur. 

"Habis itu, mereka Taman Safari minta saya kasih nama. Saya kasih nama Satrio Wiratama. Artinya: pejuang, mulia, yang berani, dan berbudi luhur. Itu nama panjang. Tiap hari kita akan panggil 'Rio'," ujar Prabowo.

Ucapan Prabowo langsung disambut komentar dari Wang Huning yang berbicara dalam bahasa Mandarin. 

Penerjemah yang mendampingi menyampaikan bahwa Wang Huning memaknai nama tersebut sebagai simbol keberanian. 

Wang Huning kembali melontarkan kalimat berbahasa Mandarin yang isinya bercandaan bahwa bayi panda itu cocok masuk militer.

"Harus dikirimkan ke militer," ucap penerjemah, disambut tawa Prabowo dan hadirin di ruangan.

Candaan Wang Huning itu menambah nuansa akrab dalam pertemuan resmi kedua tokoh, sekaligus menyoroti kedekatan simbolis antara kedua negara melalui program konservasi panda yang menjadi diplomasi khas Tiongkok.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya