Berita

Kondisi lingkungan masyarakat di wilayah Sumatra Utara, pasca bencana banjir terdapat gelodongan kayu. (Foto: Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Nusantara

Bencana Sumatera Harus jadi Bahan Introspeksi Tata Kelola Hutan dan Tambang

KAMIS, 04 DESEMBER 2025 | 10:08 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Bencana hidrometeorologi yang terjadi pada 3 provinsi di wilayah Sumatera, seharusnya menjadi bahan evaluasi tata kelola kehutanan dan juga pertambangan oleh pemerintah.

Founder Citra Institute, Yusak Farchan menuturkan, banjir hingga longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, tak bisa dilepaskan dari pengaruh manusia yang mengelola alam.

"Saya kira bencana ekologis di Sumatera merupakan akumulasi dari kerusakan ekologis selama bertahun-tahun," ujar Yusak kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Kamis, 4 Desember 2025.


Dia menyebutkan, fakta banjir yang disertai hanyutnya tumpukan kayu gelondongan di wilayah Sumatera Utara, merupakan bukti nyata ada kerusakan ekologis.

"Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumut, dan Sumbar, harus menjadi bahan introspeksi Kemenhut (Kementerian Kehutanan) dan ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dalam rangka memperbaiki regulasi," tuturnya.

Oleh karena itu, Yusak sependapat jika ada tuntutan dari publik terhadap Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, untuk bertanggung jawab atas persoalan yang terjadi di Sumatra.

Jika tidak bisa menjawab persoalan tersebut, Magister Ilmu Politik Universitas Nasional (UNAS) itu memandang ada persoalan di internal Kemenhut dan Kementerian ESDM yang tidak mumpung mengelola kehutanan maupun pertambangan.

"Karen Menteri ESDM dan Menhut seharusnya punya visi kuat terhadap tata kelola pertambangan dan kehutanan yang tidak merusak lingkungan," demikian Yusak menambahkan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya