Berita

Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Hidayah Banyuwangi, KH. Ali Makki Zaini atau Gus Makki. (Foto: Dok pribadi)

Nusantara

Tobat Ekologi sebagai Jalan Pemulihan Kerusakan Lingkungan

RABU, 03 DESEMBER 2025 | 18:17 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Hidayah Banyuwangi, KH. Ali Makki Zaini atau Gus Makki, menyampaikan dukungan penuh terhadap seruan tobat ekologi sebagai ikhtiar moral dan sosial untuk menghentikan laju kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan.

Menurut Gus Makki, rangkaian bencana hidrometeorologi yang terjadi belakangan ini, termasuk banjir bandang di berbagai wilayah Sumatera yang menelan ratusan korban jiwa dan ratusan lainnya masih hilang, merupakan peringatan keras bahwa bumi telah mengalami tekanan ekologis yang tak lagi dapat diabaikan.

“Taubat itu syaratnya dua, nadam (penyesalan) dan azam (tekad untuk tidak mengulangi). Itu berlaku juga untuk urusan lingkungan. Siapa yang perlu taubat? Semua ya, semua. Tapi para pemangku kebijakan harus menjadi yang pertama menyesali dan memperbaiki arah,” ujar Gus Makki lewat keterangan resminya, Rabu, 3 Desember 2025.


Ia menegaskan pemanfaatan sumber daya alam seperti pertambangan memang dibolehkan, namun wajib dibarengi prinsip kehati-hatian, tidak boleh berlebihan, etika ekologis, dan kepatuhan pada syariat. Ketidakseimbangan yang muncul akibat eksploitasi berlebihan, menjadi akar dari bencana yang saat ini terjadi.

Gus Makki juga memberikan pembelaan moral terhadap para aktivis lingkungan yang kerap dianggap sebagai penghambat pembangunan. Dalam perspektif agama, katanya, kontrol sosial adalah bagian dari amar ma’ruf nahi munkaruntuk menjaga keseimbangan alam.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa wacana lingkungan bukan hal baru bagi pesantren dan Nahdlatul Ulama. Berbagai keputusan Bahtsul Masail telah lama memuat pandangan teologis tentang kewajiban menjaga lingkungan hidup. Namun, ia mengakui implementasi nyata sangat ditentukan oleh ketegasan pemimpin organisasi dan lembaga keagamaan.

“Ini bukan barang baru. Tinggal bagaimana masing-masing memerankan fungsi. Lembaga keagamaan memang harus lebih tegas,” ujar Pengampu Rutinan Sinahu Bareng Banyuwangi itu.

Ia mendorong kolaborasi lebih erat antara pesantren, ormas keagamaan, pemerintah, dan aktivis lingkungan untuk bersama-sama mengusung taubat ekologi sebagai gerakan bersama. Semua agama, katanya, mengajarkan bahwa sikap berlebihan terhadap alam pasti membawa mudarat.

Selain itu, Gus Makki menekankan pentingnya pendidikan lingkungan sejak dini, khususnya di pesantren dan sekolah-sekolah Ma’arif. Menurutnya, pendidikan ekologis bisa diintegrasikan sebagai muatan lokal bila belum masuk dalam kurikulum nasional.

“Harus dimulai dari pesantrennya bagaimana memelihara air, hutan, kebersihan lingkungan. Jalurnya sudah banyak, tinggal mempraktikkan. Ini keteledoran kita bersama,” tegasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya