Berita

Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil. (Foto: Dokumentasi RMOL)

Hukum

KPK Sudah Pegang Data Aset Ridwan Kamil Hasil Korupsi Proyek Iklan

RABU, 03 DESEMBER 2025 | 15:29 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah memegang data aset-aset milik mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Kang Emil yang dibeli dari dana nonbudgeter hasil korupsi dana iklan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank bjb) tahun 2021-2023.

Hal itu diungkapkan Jurubicara KPK, Budi Prasetyo merespons pernyataan Kang Emil yang menyebut tidak menikmati hasil korupsi serta membeli aset-aset menggunakan dana pribadi.

"Dalam penelusuran aset-aset, tentu kemudian penyidik juga mendeteksi ya terkait dengan pembelian aset-aset, apakah ini berasal dari dana nonbudgeter yang berangkat dari pengadaan belanja iklan di bjb ini atau seperti apa. Terus kemudian apakah aset-aset ini diatasnamakan oleh yang bersangkutan langsung atau diatasnamakan oleh pihak lain. Nah itu juga menjadi materi yang didalami, dilacak oleh penyidik ya," kata Budi kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.


Mengingat kata Budi, dari aset yang sudah disita sejauh ini, yakni motor Royal Enfield dan mobil Mercedes Benz bukan atas nama Kang Emil.

"Tapi kemudian ditelusuri bahwa aset tersebut diduga dibeli menggunakan dana nonbudgeter yang kemudian diatasnamakan kepada pihak lain. Nah oleh karena itu penyidik kemudian melakukan penyitaan ya terhadap kendaraan tersebut. Tentu untuk proses pembuktian sekaligus sebagai langkah awal penyidikan KPK supaya nanti pemulihan keuangan negaranya juga menjadi optimal," pungkas Budi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Kang Emil memiliki sejumlah aset properti di berbagai wilayah, salah satunya di Bali. Aset properti itu diduga dibeli dari dana nonbudgeter selama Kang Emil menjadi gubernur Jabar. Selain itu, sejumlah bisnis juga dibangun Kang Emil dari dana nonbudgeter.

Sebelumnya, usai menjalani pemeriksaan selama 6 jam sebagai saksi di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa, 2 Desember 2025, Kang Emil mengakui tidak tahu-menahu terkait dengan perkara dana iklan di bjb.

Ia menyebut aksi korporasi BUMD dilakukan oleh teknis masing-masing perusahaan BUMD. Dirinya sebagai gubernur saat itu hanya menunggu laporan dari direksi, komisaris, dan kepala biro dari korporasi BUMD.

"Tiga-tiga ini tidak memberikan laporan semasa saya menjadi gubernur. Makanya kalau ditanya saya mengetahui, saya tidak tahu. Apalagi terlibat, apalagi menikmati hasilnya, dan lain sebagainya," kata Kang Emil kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Selasa sore, 2 Desember 2025.

Pada Senin, 10 Maret 2025, tim penyidik telah menggeledah rumah Ridwan Kamil di Kota Bandung. Dari sana, penyidik mengamankan barang bukti berupa dokumen dan BBE, 1 unit kendaraan sepeda motor merek Royal Enfield, dan 1 unit kendaraan mobil Mercedes Benz.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya