Berita

Reyog, Kolintang, dan Kebaya, resmi menerima sertifikat Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Museum Nasional Indonesia, pada Selasa 2 Desember 2025 (Foto: PRPJ)

Nusantara

Reyog hingga Kebaya Terima Sertifikat UNESCO

RABU, 03 DESEMBER 2025 | 11:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tiga warisan budaya Indonesia; Reyog, Kolintang, dan Kebaya, resmi menerima sertifikat Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Momen penyerahan yang berlangsung di Museum Nasional Indonesia, pada Selasa 2 Desember 2025 disambut haru sekaligus menjadi pengingat bahwa pekerjaan besar justru dimulai setelah pengakuan diberikan.

Bagi para pelaku Reyog Ponorogo, penetapan UNESCO bukan sekadar prestasi. Ketua Paguyuban Reyog Ponorogo Jabodetabek (PRPJ), Agung Eko Wibowo, menyebutnya sebagai legitimasi atas bertahun-tahun kerja keras komunitas.


“Ini bukan akhir. Pengakuan ini justru mengikat kami untuk menjaga mutu pertunjukan, disiplin tradisi, dan regenerasi pelaku,” ujarnya dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu 3 Desember 2025.

Ia menegaskan bahwa dukungan pemerintah harus terasa nyata, mulai dari fasilitas sanggar hingga pendampingan ketika komunitas tampil di luar negeri.

Di sudut lain ruang perayaan, komunitas kolintang Minahasa merayakan keberhasilan mereka masuk daftar UNESCO bersama Mali, Burkina Faso, dan Pantai Gading. 

Elisabeth Chandra dan Merry dari Paroki Kelapa Gading melihat sertifikat ini sebagai suntikan energi baru untuk memperkuat ekosistem musik tradisi.

“Pengakuan ini membuat kami yakin negara ikut memikul tanggung jawab pelestarian. Regenerasi pemain dan penguatan komunitas harus dipikirkan serius,” kata Elisabeth.

Merry menambahkan, pemerintah perlu memfasilitasi ruang latihan, festival, serta mendukung perjalanan komunitas ketika tampil di forum internasional.

Pelestari kebaya, Christiana Jaya, memandang pengakuan UNESCO bukan hanya soal kain dan busana, melainkan penghargaan terhadap sejarah perempuan Indonesia. Kebaya, katanya, adalah bahasa budaya yang sudah lama bicara tentang keanggunan, identitas, dan kreativitas.

“Ini pengakuan untuk kerja panjang para perajin dan pecinta kebaya yang terus menghidupkan budaya ini di ruang publik,” tuturnya.

Penyerahan sertifikat UNESCO ini menjadi penegas bahwa kekuatan terbesar pelestarian budaya tetap berada di tangan komunitas. Pemerintah kini diharapkan bergerak bersama mereka, tidak hanya melalui seremonial, tetapi melalui kebijakan, fasilitas, dan pelindungan yang berkelanjutan.

Kementerian Kebudayaan menyerahkan sertifikat asli kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), sementara salinan diserahkan kepada pemerintah dan komunitas sebagai simbol kolaborasi menjaga napas panjang tradisi Indonesia.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya