Berita

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya. (Foto: Istimewa)

Politik

Menteri Ekraf: JAFF Bukan Sekadar Ruang Temu, tapi Jembatan Kolaborasi

SABTU, 29 NOVEMBER 2025 | 22:47 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif berkomitmen memperkuat ekosistem film, animasi, dan video melalui pendukungan dan partisipasi aktif di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Market 2025. 

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya turut mengapresiasi konsistensi JAFF Market yang mengasistensi IP (Intellectual Property) lokal untuk naik kelas.

“JAFF Market bukan sekadar ruang temu, tetapi jembatan kolaborasi yang memperkuat jalur adaptasi IP menjadi film dan serial,” ujar Teuku Riefky dalam keterangan tertulis, pada Sabtu, 29 November 2025.


JAFF Market 2025 yang berlangsung di Jogja Expo Center, Yogyakarta selama 29 November sampai 1 Desember 2025 di Jogja Expo Center (JEC) dengan menghadirkan enam program, yaitu JAFF Future Project, Content Market, Talent Day, Film & Market Conference, Market Screening, dan Film Lab. 

JAFF Market menjadi ruang strategis bagi kreator IP dan pelaku industri film Indonesia untuk bertemu dengan investor dan mitra strategis guna berjejaring dan mendorong komersialisasi karya ke pasar regional maupun global. Di tahun kedua ini, JAFF Market merupakan wadah film paling berpengaruh di kawasan Asia Tenggara.

Pada penyelenggaraan tahun 2024, JAFF Market mencatat capaian signifikan. Forum tersebut menarik partisipasi luas dari pelaku industri film berbagai negara, termasuk Korea Selatan, Belanda, Kamboja, Myanmar, dan Malta. 

Total dampak ekonomi mencapai Rp 36 miliar, sementara nilai kontrak kerja sama tercatat Rp18,5 miliar, menunjukkan posisi strategis JAFF Market sebagai pendorong investasi di sektor perfilman. 

Selain itu, ajang tersebut dihadiri lebih dari 6.723 pengunjung, menghadirkan 151 stan pameran, serta menyelenggarakan 1.767 pertemuan bisnis. 

Pada momentum yang sama, tercatat 61 penandatanganan MoU, seluruh capaian ini memperkuat peran JAFF sebagai katalis pertumbuhan industri film nasional dan internasional untuk membuka lapangan kerja baru.

Di dalam Asta Cita ke-3 Presiden Prabowo, kata Teuku Riefky, fokus pemerintah adalah meningkatkan lapangan kerja berkualitas salah satunya di industri kreatif. 

"Sektor ini terbukti berkontribusi nyata dalam membuka lapangan kerja berkualitas baru, mendorong ekspor, menarik investasi, serta meningkatkan sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)," katanya.

Teuku Riefky menegaskan pentingnya kolaborasi tersebut sebagai wujud kepercayaan terhadap kualitas kreator Indonesia.

“Kami berharap kolaborasi terus diperluas agar semakin banyak IP nasional memasuki pasar internasional,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya