Berita

Gedung Bursa Efek Indonesia (RMOL/Reni Etina)

Bisnis

Danantara hanya Incar Saham Fundamental Terbaik, Ini Kriterianya

SABTU, 29 NOVEMBER 2025 | 14:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia)  akan mulai mengalokasikan investasinya ke pasar modal Indonesia.

Pasar modal dinilai menjadi tempat strategis untuk melakukan investasi dibandingkan ke perbankan, yang mana cenderung lebih likuid dan memungkinkan penempatan dana besar.

Managing Director Treasury Danantara Indonesia, Ali Setiawan, mengungkapkan, Danantara tidak akan tergoda oleh saham gorengan atau perusahaan dengan valuasi yang terlampau tinggi. Proses pemilihan saham mereka akan melalui enam saringan fundamental yang sangat spesifik.


“Kita tidak akan ke saham-saham gorengan atau saham yang Price to Earnings Ratio (PE)-nya luar biasa. Tapi pasti kita assessment dengan kriteria kita. Jadi, kalau saham itu kita lihat Return on Equity (ROE)-nya, PE-nya, dividend yield-nya, market cap, profitability-nya, dan likuiditas hariannya,” ujar Ali di Jakarta, Jumat 28 November 2025. 

Ia menekankan, Danantara akan beroperasi dengan mandat ganda (dual mandate)  selama lima tahun ke depan. 

“Mungkin lima tahun ke depan, kita sebagai SWF dual mandate objective, dimana untuk project strategis ada, untuk project private yang commercially return yang bagus ada, dan untuk yang mencari return ke pasar modal pun ada, jadi balance;” ujar Ali.

Meskipun siap berinvestasi, Danantara mengakui tantangan likuiditas pasar saham Indonesia yang masih perlu ditingkatkan dibandingkan bursa global. 

Untuk mengatasi tantangan likuiditas dan transparansi, Danantara Indonesia telah menjalin kolaborasi strategis dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini mencakup potensi pembentukan indeks Danantara x IDX, serta perluasan jangkauan Exchange Traded Fund (ETF) ke pasar global.


"Inisiatif ini bertujuan meningkatkan benchmark investasi yang transparan, aksesibilitas investor, serta produk pasar modal Indonesia yang relevan dengan tren global,” tutup Rosan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya