Berita

Ilustrasi MBG (RMOL/Abdul Rouf Ade Segun)

Nusantara

Guru Besar UI: Gagal Gizi di Masa Lalu Sebabkan SDM Indonesia Kurang Kompetitif

JUMAT, 28 NOVEMBER 2025 | 07:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ketertinggalan daya saing Indonesia selama ini tidak lepas dari minimnya perhatian pada asupan gizi anak di masa pertumbuhan.

Guru Besar Departemen Gizi sekaligus Wakil Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, M.P.H., menekankan, Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Pemerintah sejak 6 Januari 2025, menjadi peluang besar untuk membangun fondasi jangka panjang bagi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

“Dulu pertumbuhan anak-anak tidak dipikirkan, makanya kita kurang kompetitif, karena saat perkembangan fisik dan otak kita tidak pernah diberikan makanan bergizi. MBG ini peluang besar, dengan program ini daya saing kita bisa lebih baik, karena SDM kita sejak kecil sudah dipupuk,” terangnya, dikutip redaksi di Jakarta, Jumat 27 November 2025.


Program MBG dinilai bukan hanya menutup kesenjangan akses pangan, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), tetapi juga berdampak langsung pada kualitas belajar anak. Prof. Fika menyebutkan manfaatnya meliputi peningkatan daya belajar, pertumbuhan kognitif, dan kehadiran anak di sekolah.

PKGK FKM UI Sebelumnya telah melakukan penelitian mandiri untuk mencari dampak pemberian makanan bergizi. Penelitian dilakukan sebelum MBG berjalan awal tahun ini. Simulasi pemberian makanan bergizi ini diberikan kepada 15 sekolah setingkat TK-SMP dan 1 Posyandu di Kabupaten Bekasi, Makassar, Padang, Mempawah, Sragen, serta Malang. 

Hasil penelitian menunjukkan penurunan status gizi buruk dari 2 persen menjadi 0,5 persen, serta gizi kurang dari 7,7 persen menjadi 6,4 pesen. Setelah 15 minggu intervensi, anak-anak juga mengalami peningkatan berat badan rata-rata 2 kg dan pertumbuhan tinggi badan rata-rata 2,9 cm. Secara keseluruhan, angka pemenuhan gizi (AKG) harian meningkat signifikan dari 69,9 persen menjadi 93,4 persen.

Selain pemberian makanan bergizi, para siswa SD dalam penelitian ini juga diberi edukasi gizi. Dengan begitu pengetahuan, sikap, dan praktik siswa mengenai gizi seimbang juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Kedepannya program MBG pemerintah juga akan diperkuat dengan edukasi gizi yang kuat kepada penerima manfaatnya. Dari keterangan Prof. Fika, Badan Gizi Nasional (BGN) saat ini sedang menyusun modul edukasi gizi bersama lima perguruan tinggi ternama, salah satunya dengan UI. 

"Edukasi untuk memperkuat program MBG sedang disusun modulnya oleh BGN. Hal ini perlu karena anak-anak juga butuh tahu manfaat makanan yang dibagikan di sekolah, begitu juga dengan orang tua murid juga harus tahu," jelasnya.

Persiapan besar untuk memperkuat tenaga ahli gizi di Indonesia tengah dilakukan BGN dengan para akademisi dari berbagai perguruan tinggi negeri. “Sekarang kita juga sedang persiapan untuk membuka sertifikasi nutrisionis. Nutrisionis ini sifatnya nanti selain memastikan keamanan pangan, asupan gizi, juga bisa promotif, mengedukasi manfaatnya pemenuhan gizi ke masyarakat. SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) nantinya perlu nutrisionis ini," tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya