Berita

Jemaah haji melaksanakan tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran di Masjidil Haram, Mekkah. (Foto: RMOL/Widodo Bogiarto)

Politik

Penyelenggaraan Haji 2026 Momentum Pembuktian Kerja Kemenhaj

RABU, 26 NOVEMBER 2025 | 14:06 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2026/1447 H merupakan yang perdana diselenggarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah RI setelah selama ini dikomandoi Kementerian Agama.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Surahman Hidayat, berharap ini 
menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia sebagai negara dengan jamaah haji terbesar di dunia sehingga dituntut menghadirkan pelayanan yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Penyelenggaraan Haji 2026 adalah momentum emas sekaligus tonggak sejarah bagi Kemenhaj RI untuk membuktikan kehadiran negara dalam menjamin pelayanan ibadah haji umat Islam Indonesia,” kata Surahman lewat keterangan resminya di Jakarta, Rabu, 26 November 2025.

“Penyelenggaraan Haji 2026 adalah momentum emas sekaligus tonggak sejarah bagi Kemenhaj RI untuk membuktikan kehadiran negara dalam menjamin pelayanan ibadah haji umat Islam Indonesia,” kata Surahman lewat keterangan resminya di Jakarta, Rabu, 26 November 2025.

Kementerian Haji dan Umrah RI didorong terus meningkatkan kualitas pelayanan, memperkuat koordinasi dengan Kementerian Agama, serta menjaga transparansi agar jamaah merasa aman dan nyaman.

“Dengan adanya kementerian yang khusus menangani haji dan umrah, kita berharap pemerintah terus meningkatkan pelayanan bagi jamaah dengan standar profesional, transparan, dan berkeadilan,” imbuh Surahman.

Sebanyak 204.362 jamaah haji tahun 2026/1447 H akan diberangkatkan melalui 525 kloter dari 14 embarkasi dengan maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Jadwal keberangkatan telah ditetapkan sejak November 2025 dan jamaah mulai masuk asrama pada 21 April 2026.

Masyarakat menaruh harapan besar agar dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2026, Kemenhaj RI dapat memberikan pelayanan optimal dari keberangkatan hingga kepulangan serta memperbaiki kelemahan tahun-tahun sebelumnya, seperti akomodasi, transportasi, dan manajemen kloter.

“Kemenhaj RI juga harus menyediakan pelayanan kesehatan yang lebih sigap, terutama bagi jamaah lansia dan penyandang disabilitas. Dengan fasilitas aksesibilitas, pendampingan khusus, dan kebijakan yang lebih inklusif, diharapkan Haji 2026 menjadi penyelenggaraan yang ramah bagi lansia dan penyandang disabilitas,” tambah Surahman.

Kemenhaj RI juga diharapkan menjamin pendampingan jamaah di lapangan agar tidak ada lagi kasus jamaah tersesat, serta menjaga transparansi biaya dan kuota sehingga jamaah merasa tenang dan percaya pada sistem.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya