Berita

Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali (kiri) dan Ketua Umum Kaesang Pangarep. (Foto: Instagram pribadi Ahmad Ali)

Politik

Serangan Ahmad Ali Bisa Blunder buat PSI

SENIN, 24 NOVEMBER 2025 | 13:57 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti manuver Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali yang kembali membuat ramai jagat politik setelah menyinggung soal mantan Presiden RI yang sudah berusia lanjut namun masih aktif menjabat Ketua Umum sebuah partai. Publik segera menduga sindiran itu diarahkan kepada PDIP.

Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia itu, pernyataan semacam ini sebelumnya nyaris tak pernah muncul dari lingkup PSI maupun relawan Jokowi.

“Dulu tidak ada kader PSI ataupun relawan Jokowi yang berani menyindir PDIP. Tapi di tangan Ahmad Ali sebagai ketua harian, berani menyindir,” ujarnya lewat kanal Youtube miliknya, Senin, 24 November 2025.


Adi menilai sosok Ahmad Ali memang tampil berbeda dibandingkan elite PSI sebelumnya. Ia muncul sebagai figur yang agresif, vokal, dan tidak ragu melontarkan kritik.

“Ahmad Ali sebagai sosok yang agresif di satu sisi memberikan pembelaan, tapi juga sering menyerang pihak-pihak lainnya. Ini menjadi salah satu fenomena politik yang harus diakui menjadi pembicaraan di media sosial termasuk media mainstream,” kata Adi.

Bahkan Adi melanjutkan, banyak yang menilai gaya komunikasi Ahmad Ali sudah melampaui batas.

“Ahmad Ali dianggap terlampau agresif, vulgar, kata-katanya frontal. Tapi bagi Ahmad Ali, bodo amat. Sepanjang itu berkaitan dengan Jokowi yang menjadi patrolinya PSI, maka Ahmad Ali tidak akan tinggal diam dan siap pasang badan,” tegasnya.

Namun Adi juga mempertanyakan apakah gaya komunikasi tersebut akan menguntungkan PSI atau justru berbalik arah.

“Apakah statement Ahmad Ali sangat mantap atau sebaliknya bisa menjadi sesuatu yang kurang baik, terutama bagi PSI yang saat ini sedang berbenah menjadi partai politik yang berharap di 2029 lolos parlemen?” ucapnya.

Ia menilai dinamika politik ke depan akan semakin menarik untuk dipantau. PSI, yang dua kali gagal menembus parlemen, kini hadir dengan wajah baru yang menjadikan kedekatan dengan Jokowi sebagai jualan politik utama.

“Komunikasi politik yang terlampau agresif dan menyerang tidak akan mendapat respons positif dari masyarakat,” pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya