Berita

Ilustrasi (RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Pasar Mata Uang Asia Sunyi Dihantui Ancaman Penyelamatan Yen

SENIN, 24 NOVEMBER 2025 | 10:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar mata uang global bergerak hati-hati pada Senin pagi, 24 November 2025, mengawali pekan perdagangan yang sepi karena bursa Jepang libur. 

Di tengah gejolak global, nilai tukar Rupiah Indonesia (IDR) pagi ini terpantau stabil, diperdagangkan di sekitar Rp15.650 per Dolar AS. Sementara, indeks Dolar (DXY) bergerak stabil di level 100,25 di tengah kehati-hatian investor.

Namun, sorotan utama tertuju pada ancaman intervensi mata uang yang bisa mengguncang Yen Jepang.  Yen Jepang kembali melemah ke level 156,71 per Dolar, terus tertekan oleh kombinasi suku bunga rendah dan kebijakan fiskal longgar Jepang. Namun, pelemahan ini justru memicu kewaspadaan tinggi:


Menteri Keuangan Jepang, Satsuki Katayama, akhir pekan lalu mengeluarkan peringatan verbal keras mengenai kemungkinan intervensi pembelian Yen. Pelaku pasar memprediksi intervensi besar-besaran oleh otoritas Jepang bisa terjadi di kisaran 158 hingga 162 Yen per Dolar AS.

Analis menilai, dengan tipisnya volume perdagangan karena libur Thanksgiving di AS, otoritas Jepang mungkin mengambil celah untuk bergerak, bahkan secepat Jumat di sesi London atau New York. Jika ini terjadi, penguatan Yen bisa berlangsung sangat tajam (volatile).

Minggu ini juga diwarnai oleh rapat dan pengumuman kebijakan penting di berbagai negara.

Dolar Selandia Baru (NZD) melemah tajam (-8 persen sejak Juli) karena prospek ekonomi yang memburuk. Pasar hampir yakin Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada Rabu ini.

Pelaku pasar menantikan rilis data inflasi (CPI) pada Rabu. Jika inflasi tahunan tetap tinggi (diproyeksikan 3,6 persen), hal ini akan memperkuat pandangan bahwa Reserve Bank of Australia (RBA kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga lagi dalam siklus ini).

Di Eropa, pergerakan mata uang juga tertahan. Euro (EUR) tertekan di 1,1506 Dolar AS meskipun sentimen pemangkasan suku bunga The Fed di AS meningkat.

Poundsterling (GBP) diperdagangkan di 1,3093 Dolar AS menjelang pengumuman APBN Inggris pada Rabu. Menteri Keuangan Inggris dituntut untuk menyeimbangkan komitmen fiskal dengan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya