Berita

Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (IKA Fikom Unpad) Hendri Satrio. (Foto: Dok Pribadi)

Politik

Pemimpin Nasional hingga Lokal Harus Mau Mendengarkan Rakyat

JUMAT, 21 NOVEMBER 2025 | 13:18 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kemampuan mendengarkan merupakan tantangan terberat yang harus dihadapi seorang pemimpin, terutama dalam proses komunikasi yang efektif.

Hal ini disampaikan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (IKA Fikom Unpad) Hendri Satrio saat menjadi pembicara dalam acara “Fikom Unpad Connection: Menjaring Ide Re-Imajinasi Fikom Unpad” yang digelar untuk mendengar langsung visi dan rencana kerja dari calon-calon dekan periode mendatang.

Menurut sosok yang akrab disapa Hensat itu, mendengarkan bukan sekadar mendengar suara, melainkan benar-benar memahami pesan yang disampaikan. 


Ia mengutip pepatah besar yang terpampang di The Johns Hopkins University Center for Communication Programs (JHU-CCP), yaitu “learn to listen and listen to learn', yang secara harafiah berarti belajar untuk mendengarkan dan mendengarkan untuk belajar. 

“Saya percaya yang paling susah dalam sebuah proses komunikasi adalah mendengarkan, menjadi penerima pesan, itu yang paling susah. Makanya, itu ada plang besar sekali di The Johns Hopkins University Center for Communications Programs yaitu 'learn to listen and listen to learn',” ujar Hensat dalam sambutannya, Jumat, 21 November 2025.

Lebih jauh lagi, ia menegaskan bahwa tantangan menjadi pemimpin, termasuk dekan fakultas, terletak pada kemauan dan kemampuan untuk mendengarkan berbagai aspirasi.

“Nah, tantangannya menurut saya sebagai pemimpin itu adalah mendengarkan. Dan mendengarkan ini, ya tidak mudah,” tegasnya.

Hensat menegaskan bahwa prinsip mendengarkan ini berlaku di semua tingkatan kepemimpinan, termasuk di level nasional. Menurutnya, hanya dengan mendengarkan rakyat dan anggotanya, seorang pemimpin dapat membangun komunikasi dua arah yang efektif dan berhasil.

“Pemimpin di semua level, termasuk level nasional wajib mendengarkan rakyat, mendengarkan anggotanya sebab mendengarkan adalah kunci keberhasilan komunikasi dua arah,” tegasnya.

Berpindah ke konteks pemilihan dekan, Hensa menilai proses tersebut pada dasarnya adalah “bisnis harapan”, di mana harapan yang paling diterima oleh pemilih akan menentukan pemenang.

“Biasanya kalau pemilihan itu, saya percaya ini adalah bisnis harapan. Jadi siapa yang harapannya paling diterima, biasanya itu yang menang,” katanya.

Ia pun mengajak calon dekan yang terpilih nanti untuk terus menjalin komunikasi dengan IKA Fikom Unpad, terutama di tengah situasi saat ini ketika semua pihak sedang bekerja keras memperbaiki negeri.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya