Berita

Ilustrasi (Artificial Inteligence)

Dunia

WHO: Sepertiga Perempuan di Dunia Alami Kekerasan

JUMAT, 21 NOVEMBER 2025 | 11:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hampir sepertiga perempuan di seluruh dunia (sekitar 840 juta orang) pernah mengalami kekerasan dari pasangannya atau kekerasan seksual sepanjang hidup mereka.

Temuan mengejutkan ini disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan terbaru yang dirilis pada Rabu, 19 November 2025.

WHO juga mencatat bahwa dalam satu tahun terakhir saja, 316 juta perempuan dan anak perempuan berusia 15 tahun ke atas menjadi korban kekerasan fisik atau seksual oleh pasangan intim. Angka ini setara dengan 11 persen dari seluruh perempuan di kelompok usia tersebut.


Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebut kekerasan terhadap perempuan sebagai “salah satu ketidakadilan terbesar dan paling meluas dalam sejarah manusia”, namun masih menjadi isu yang sangat kurang mendapat perhatian dan pendanaan.

“Tidak ada masyarakat yang bisa disebut adil atau aman jika separuh penduduknya hidup dalam ketakutan,” ujarnya, dikutip dari Al-Jazeera, Kamis 20 November 2025.

“Di balik setiap angka, ada perempuan atau anak perempuan yang hidupnya berubah selamanya," lanjutnya.

Laporan WHO dirilis menjelang Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Perempuan pada akhir November. Analisis dilakukan berdasarkan data dari 168 negara yang dikumpulkan antara tahun 2000 hingga 2023.

WHO dalam laporannya menyoroti minimnya upaya dunia untuk mencegah kekerasan berbasis gender. Pada 2022, hanya 0,2 persen dari bantuan global yang dialokasikan untuk program pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Pendanaan itu bahkan makin menurun pada 2025, terutama setelah Presiden AS Donald Trump memangkas dana bantuan luar negeri.

Perempuan yang tinggal di zona konflik atau situasi rentan lainnya menghadapi risiko kekerasan yang jauh lebih tinggi. Pengungsian, ketidakamanan, serta krisis berkepanjangan membuat perempuan makin rentan menjadi korban kekerasan pasangan maupun kekerasan seksual.

WHO memperingatkan bahwa meningkatnya konflik bersenjata dan bencana dalam beberapa tahun terakhir membuat kondisi semakin buruk bagi perempuan dan anak perempuan di wilayah-wilayah tersebut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya