Berita

Aktivis 98 Faizal Assegaf. (Foto: Dok. Pribadi)

Politik

Mencuat Gagasan Pembentukan Kementerian Keamanan Membawahi Polri

RABU, 19 NOVEMBER 2025 | 19:36 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Muncul usulan nomenklatur Kementerian Keamanan dalam audiensi yang digelar Komisi Percepatan Reformasi Polri bersama tokoh dan sejumlah kelompok masyarakat di Gedung STIK-PTIK, Jakarta, Rabu, 19 November 2025.

Sebagaimana diusulkan aktivis 98 Faizal Assegaf, nantinya Polri bisa berada di bawah Kementerian Keamanan. Langkah itu dinilai penting untuk mencegah intervensi politik.

"Ini untuk memutus kepentingan politis penguasa sehingga membuat polisi independen," kata Faizal saat menghadiri audiensi bersama Komisi Percepatan Reformasi Polri.


Ia juga menyinggung penanganan perkara tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Faizal mengusulkan agar kasus-kasus yang dinilai kontraproduktif, termasuk ijazah Jokowi diselesaikan melalui mediasi, bukan langsung ke jalur hukum.

"Kami berharap Tim Reformasi Polri dapat memediasi kasus-kasus hukum yang dianggap kontraproduktif, yang dianggap tidak penting barangkali bisa diselesaikan melalui pendekatan-pendekatan dialogis," jelasnya.

Lebih jauh, Faizal menegaskan akan menggalang dukungan moral agar Tim Reformasi Polri bekerja lebih fokus dan substansial.

"Paling penting kami akan galang gelombang dukungan yang kuat secara moral kepada Tim Reformasi Polri untuk bekerja lebih fokus untuk tidak sekadar pembasahan bersifat tematis, tapi masuk dalam pendekatan substansi yang konstruktif," ujarnya.

Audiensi tersebut semula juga dijadwalkan dihadiri mantan Menpora Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar, Dokter Tifauzia Tyassuma (Dokter Tifa), dan Wakil Ketua TPUA Muhammad Rizal Fadillah.

Namun saat hadir, mereka memilih walk out lantaran peserta yang berstatus tersangka dilarang berbicara dalam forum.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya