Berita

Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat berbincang dengan salah satu siswa Sekolah Rakyat. (Foto: Dok. Kemensos)

Politik

Gus Ipul Minta Kepala Sekolah Rakyat Mendata Profil Sosial Siswa

RABU, 19 NOVEMBER 2025 | 17:06 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memimpin rapat koordinasi secara daring bersama para Kepala Sekolah Rakyat dari seluruh Indonesia, Rabu, 19 November 2025.

Dalam rakor tersebut, Gus Ipul menyampaikan apresiasi atas kerja keras para kepala sekolah dalam mengelola Sekolah Rakyat yang diisi para siswa dari berbagai latar belakang.

“Kita mengelola lembaga pendidikan yang dinamis, mendampingi siswa-siswa istimewa. Tentu ada tantangan, hambatan, hal-hal yang kita anggap sebagai masalah, lalu kita carikan solusi,” kata Gus Ipul.


Dalam arahannya, Gus Ipul menekankan pentingnya pendataan profil sosial siswa secara lebih rinci dan manusiawi, bukan sekadar data administratif.

“Yang pertama saya titip pendataan profil sosial siswa,” jelas Gus Ipul.

Pendataan yang dimaksud mencakup data siswa penyandang disabilitas (berat, sedang, ringan; sensorik, fisik, intelektual, mental, dan lainnya); situasi sosial siswa, seperti yatim, broken home atau pernah mengalami kekerasan; siswa yang mengalami ketertinggalan belajar (learning loss) atau kesulitan mengikuti proses pembelajaran.

Data ini menjadi dasar untuk merancang pendampingan khusus sesuai kebutuhan masing-masing siswa. Ia mencontohkan kisah Nazril, siswa SRMA 13 Bekasi yang awalnya tidak bisa membaca, namun berkat dukungan guru dan teman satu asrama, kini sudah mampu membaca dan meraih peringkat tiga di kelas.

“Ini kelemahan sekaligus keunggulan siswa yang harus kita pelajari secara khusus. Pendampingannya memerlukan layanan-layanan khusus,” kata Gus Ipul.

Gus Ipul juga meminta para kepala sekolah menyiapkan intervensi terhadap kerentanan siswa berdasarkan hasil asesmen. Dengan pendataan, sekolah dapat mengidentifikasi siswa yang menutup diri, mudah marah, sering menangis, mengalami kesulitan belajar ekstrem, serta menjadi korban kekerasan.

Sementara bagi siswa dengan kasus berat dipersilakan dirujuk ke Sentra Kemensos untuk mendapatkan layanan rehabilitasi lebih intensif sebelum kembali melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat.

“Sekolah Rakyat tidak akan mengeluarkan siswa, tapi justru mencarikan solusi,” tegasnya.

Poin berikutnya, Gus Ipul meminta di setiap Sekolah Rakyat disiapkan ruang pengaduan sebagai saluran aman bagi siswa dan tenaga kependidikan. Ruang pengaduan dapat berbentuk kotak aspirasi, jadwal konsultasi rutin, hotline khusus.

Pengaduan harus bersifat aman dan rahasia, namun tetap ditindaklanjuti secara berjenjang. Ruang pengaduan ini tidak hanya ditujukan bagi siswa, tetapi juga bagi guru, wali asrama, dan tenaga kependidikan lain yang membutuhkan ruang untuk menyampaikan kendala maupun curahan hati.

“Dialog itu sangat penting. Ada saatnya kepala sekolah harus mengambil keputusan, tapi sebelum itu dialog dan komunikasi harus berjalan,” pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya