Berita

Jembatan Kabanaran, Bantul, DIY (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Politik

Ini Lima Proyek Infrastruktur Senilai Rp1,97 Triliun yang Diresmikan Prabowo

RABU, 19 NOVEMBER 2025 | 16:24 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Lima proyek infrastruktur nasional senilai total Rp1,97 triliun resmi diluncurkan Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah upacara hybrid yang berpusat di Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu, 19 November 2025.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo melaporkan bahwa setiap proyek menjadi bukti bahwa pembangunan yang tepat sasaran mampu menghadirkan manfaat langsung bagi mobilitas, ekonomi, dan kenyamanan publik.

"Jembatan, flyover, underpass merupakan representasi konektivitas, Pak, dan sejalan dengan astacita Bapak Presiden, yaitu astacita yang ketiga, penguatan konektivitas dengan rantai nilai komoditas menjadi fondasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya di acara peresmian.


Berikut adalah daftar proyek infrastruktur yang diresmikan Presiden Prabowo hari ini.

1. Jembatan Kabanaran

Proyek tersebut sebelumnya dikenal sebagai Jembatan Pandansimo, memiliki panjang total 2,3 kilometer dan dibangun Kementerian Pekerjaan Umum sejak 2022 hingga rampung pada Juni 2025. 

Jembatan Kabanaran menjadi jalur vital bagi aktivitas nelayan yang menggantungkan akses pada kawasan pesisir selatan. Selain itu, keberadaannya turut mendukung petani garam serta sentra industri rumput laut yang selama ini membutuhkan jalur distribusi yang lebih efisien. 

Sektor wisata pesisir juga diharapkan mendapatkan dorongan baru dengan adanya infrastruktur penghubung ini.

2. Underpass Joglo 

Di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Underpass Joglo menjadi koridor baru yang mengurai simpul kemacetan di kawasan padat tersebut. 

Dengan panjang underpass 450 meter dan total panjang penanganan 1.025 meter, diprediksi dapat menyerap 1.658 tenaga kerja. 

Dampaknya langsung terasa, dengan waktu tempuh di Simpang Joglo berkurang hingga 89 persen. Arus lalu lintas pun menjadi lebih lancar, kecepatan kendaraan meningkat 300 persen, dan biaya operasional kendaraan turun 38 persen.

3. Flyover Cangguk

Flyover Cangguk di Kota Magelang hadir sebagai simpul penting dalam jaringan pariwisata Borobudur-Yogyakarta-Prambanan. 

Jalan layang sepanjang 16 meter dengan panjang jalan utama 781,29 meter ini dibangun selama 395 hari dengan biaya Rp99,6 miliar dan melibatkan 528 tenaga kerja. 

Kehadirannya berhasil mengurai kemacetan yang selama bertahun-tahun menjadi keluhan pengguna jalan. Dari sisi ekonomi, manfaatnya pun nyata, terutama bagi angkutan barang, dengan penurunan biaya operasional truk berat hingga 92,94 persen.

4. Underpass Gatot Subroto

Di Sumatera Utara, Underpass Gatot Subroto memperbaiki pola pergerakan lalu lintas di Simpang Manhattan, salah satu kawasan tersibuk di Kota Medan. 

Memiliki panjang 750 meter dengan lebar 19,8 meter, infrastruktur senilai Rp217,83 miliar ini dibangun selama 463 hari dan melibatkan 1.154 tenaga kerja. 

Dampaknya signifikan yakni waktu tempuh berkurang 74 persen, kecepatan kendaraan naik 167 persen, dan biaya operasional kendaraan menurun 30 persen. Selain itu, underpass ini menjadi landmark baru yang merefleksikan modernisasi tata kota Medan.

5.  Jembatan Sungai Sambas Besar 

Dari Kalimantan Barat, Jembatan Sungai Sambas Besar mencatatkan dua tonggak penting sekaligus. Selain menjadi jembatan network tied arc terpanjang di Indonesia, proyek ini juga memperkenalkan penggunaan Metode Telescopic Struut pertama di Tanah Air. 

Dengan panjang 1.262,6 meter dan jalan pendekat 1.342,4 meter, jembatan senilai Rp479,77 miliar ini dibangun selama 1.119 hari dan menyerap 2.543 tenaga kerja. 

Jembatan ini kini menjadi penghubung vital Kecamatan Tebas dan Tekarang, memangkas waktu tempuh hingga dua jam serta menurunkan biaya operasional kendaraan 14,52 persen. 

Efisiensi logistik yang dihasilkan mencapai lebih dari 90 persen diproyeksikan membuat harga komoditas lebih terjangkau dan mengangkat nilai ekonomi kawasan strategis pariwisata Paloh-Aruk.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya