Berita

Ilustrasi (Foto: AFP)

Dunia

PBB Setujui Rencana AS Kirim Pasukan ke Gaza

SELASA, 18 NOVEMBER 2025 | 07:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dewan Keamanan PBB menyetujui rencana Amerika Serikat (AS) untuk membentuk pasukan stabilisasi internasional di Gaza, sekaligus membuka peluang menuju pembentukan negara Palestina. Dalam pemungutan suara Senin, 17 November 2025,13 negara mendukung, sementara Rusia dan China memilih abstain.

Rusia sebelumnya mengajukan resolusi tandingan, namun tidak memveto rancangan AS. Dengan demikian, usulan yang menjadi bagian dari rencana gencatan senjata 20 poin Presiden Donald Trump ini melaju tanpa hambatan besar.

Dikutip dari AFP, Selasa 18 November 2025, rencana tersebut mencakup pembentukan Dewan Perdamaian sebagai otoritas transisi, serta mandat luas bagi pasukan internasional untuk menjaga keamanan, mengawasi perbatasan, hingga melakukan demiliterisasi Gaza. Mandat ini direncanakan berlaku sampai akhir 2027.


Negara-negara Arab sempat menilai bahasa soal kenegaraan Palestina terlalu lemah. Setelah negosiasi, AS menambahkan komitmen bahwa reformasi Otoritas Palestina dan rekonstruksi Gaza akan membuka jalan menuju penentuan nasib sendiri dan kenegaraan Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak keras rencana ini, terutama bagian yang dianggap mendekatkan pada pembentukan negara Palestina. Ia menilai hal itu justru akan menguntungkan Hamas.

Sebaliknya, negara-negara Arab seperti Qatar, Mesir, UEA, Arab Saudi, Indonesia, Pakistan, Yordania, dan Turki memberikan dukungan penuh dan mendesak resolusi segera diadopsi. Mereka bahkan membuka peluang mengirim pasukan.

Pasukan stabilisasi nantinya memiliki kewenangan menggunakan “semua tindakan yang diperlukan” sesuai hukum internasional, termasuk bekerja sama dengan Mesir, Israel, dan polisi Palestina. Israel pun diwajibkan menarik pasukannya dari Gaza ketika stabilitas tercapai. 

Konflik yang dipicu serangan 7 Oktober 2023 ini telah menewaskan lebih dari 69.000 warga Palestina, sementara korban tewas di Israel mencapai sekitar 1.200 orang.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya