Berita

Ribuan ontainer transit menuju Afghanistan masih menumpuk akibat penutupan perbatasan (Foto: Reuters)

Bisnis

Pakistan Hentikan Impor Buah Afghanistan Lewat Iran, Ribuan Kontainer Tertahan

SENIN, 17 NOVEMBER 2025 | 12:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pakistan menolak upaya impor buah segar asal Afghanistan yang dikirim melalui Iran. Alasannya, lebih dari 5.500 kontainer transit menuju Afghanistan masih menumpuk akibat penutupan perbatasan, sehingga Islamabad ingin menghindari kemacetan tambahan.

Antrean panjang kargo ini menunjukkan betapa bergantungnya Afghanistan pada jalur Pakistan untuk mengekspor buah segar, sayuran, dan buah kering. Jika rute dipaksa memutar lewat Iran atau Asia Tengah, waktu tempuh jadi lebih lama, ongkos transportasi naik, dan risiko pembusukan melonjak.

Pakistan sendiri sedang membuka jalur transit untuk negara lain, termasuk Uzbekistan, dan tengah menyelesaikan prosedur agar kontainer bisa dialihkan lewat China.


Dikutip dari Fresh Plaza, Senin 17 November 2025, masalah muncul pada 8 November ketika seorang importir mencoba memasukkan 23 ton buah segar dari Afghanistan melalui pos perbatasan Taftan. Bea cukai menolak karena program “Panen Awal” yang diklaim importir hanya berlaku bila perdagangan Pakistan-Afghanistan berjalan normal, sementara perbatasan kedua negara masih ditutup. Pejabat juga khawatir label “asal Afghanistan” bisa dipakai untuk menyelundupkan produk Iran seperti anggur dan apel.

Secara ekonomi, Pakistan masih menjadi jalur paling dekat dan murah untuk barang mudah rusak Afghanistan. Sebagai gambaran, jarak Kandahar-Chaman hanya sekitar 150-300 km, jauh lebih pendek dibanding rute alternatif via Iran yang mencapai lebih dari 1.200 km. Lewat pelabuhan Chabahar atau Asia Tengah, biaya bisa naik 30-50 persen.

Saat ini lebih dari 5.500 kontainer tertahan, termasuk 729 di Chaman, 142 di Torkham, dan ribuan lainnya di pelabuhan. Meski begitu, dampaknya ke harga pangan Pakistan sangat kecil; inflasi mingguan bahkan turun 0,6 persen pada awal November.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya