Berita

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, di Gedung Merah Putih KPK (RMOL/Jamaludin Akmal)

Hukum

Tantangan untuk Nyali KPK: Publik Menanti Pemeriksaan Bobby Nasution

SENIN, 17 NOVEMBER 2025 | 11:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali disorot. KPK seharusnya berani untuk terus memeriksa Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution,   dalam kasus dugaan suap proyek jalan di Dinas PUPR Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Selama ini, publik menilai proses hukum ini terkesan jalan di tempat, memunculkan pertanyaan besar mengenai independensi dan keberanian KPK.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia, Wildan Hakim, mendesak KPK untuk berani go on atau melangkah maju memeriksa Bobby Nasution. Menurut Wildan, meskipun sudah ada sejumlah bukti awal, menantu Presiden Joko Widodo ini disinyalir masih dikawal sehingga belum tersentuh oleh proses hukum.

"Keputusan apakah Bobby bakal diperiksa atau dibiarkan saja ada di tangan pimpinan KPK. Semoga nyali dan kemauan politik para pimpinan KPK masih terjaga sehingga Bobby Nasution bisa segera diperiksa," tegas kata Wildan kepada RMOL, Senin, 17 November 2025.


Lebih jauh, Wildan, yang juga Pengamat politik dari Motion Cipta (MC) Matrix, mengungkapkan adanya indikasi hambatan internal di tubuh lembaga antirasuah tersebut. Usulan penyidik untuk memanggil Bobby sebagai saksi diduga terhenti di tingkat Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) penyidikan KPK.

Kasatgas di KPK diduga tidak berani memanggil Bobby. Kuat dugaan ada konflik kepentingan antara penyidik dan Kasatgas

"Para pimpinan KPK tentu mengetahui adanya beda kepentingan ini. Makanya, publik menunggu ketegasan pimpinan KPK. Mendukung pemeriksaan Bobby, atau justru menundanya," terang Wildan.

Wildan melihat, muncul kesan kuat bahwa pemeriksaan atas dugaan kasus korupsi yang menyeret Bobby Nasution sangat ditentukan oleh pihak-pihak yang melindungi menantu Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi. Selama dilindungi, Bobby belum akan diperiksa.

Wildan menyimpulkan bahwa saat ini, pimpinan KPK sedang berada dalam posisi "adu kalkulasi" dengan para Kasatgasnya. Kalkulasi ini, menurutnya, mencakup dua aspek utama.

"Untuk saat ini, pimpinan KPK sepertinya sedang adu kalkulasi dengan para Kasatgasnya. Kalkulasinya bisa menyangkut aspek politik dan aspek hukum jika Bobby hendak diperiksa," pungkas Wildan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya