Berita

Turis Tiongkok menunggu bus di distrik perbelanjaan Ginza, Tokyo, Sabtu, 12 Maret 2016. (Foto: AP)

Dunia

Tiongkok Larang Warganya ke Jepang, Imbas Komentar PM Takaichi

MINGGU, 16 NOVEMBER 2025 | 13:53 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Beijing kembali meningkatkan ketegangan dengan Tokyo setelah mengeluarkan imbauan perjalanan (travel advisory) yang meminta warganya menunda kunjungan ke Jepang.

Langkah ini menjadi respons paling signifikan atas pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi terkait kemungkinan respons militer jika Tiongkok menyerang Taiwan.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam pernyataannya menyebut bahwa komentar Takaichi soal Taiwan adalah tindakan provokatif yang terang-terangan, yang telah merusak atmosfer pertukaran antar-masyarakat dan menimbulkan risiko tambahan bagi keselamatan warga Tiongkok di Jepang. 


“Kami mengingatkan warga negara Tiongkok untuk tidak bepergian ke Jepang untuk sementara waktu," tegas pernyataan itu, seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu, 16 November 2025.

Setelah imbauan tersebut dirilis, sejumlah maskapai besar seperti Air China, China Eastern, dan China Southern langsung menawarkan pengembalian dana atau penjadwalan ulang gratis untuk tiket penerbangan ke Jepang. 

Media resmi Tiongkok CCTV melaporkan kebijakan ini mulai berlaku sejak Sabtu, 15 November 2025.

Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak Takaichi mengatakan bahwa serangan Tiongkok ke Taiwan dapat dianggap sebagai situasi yang mengancam kelangsungan hidup Jepang, sehingga berpotensi memicu respons militer. 

Pernyataan itu memicu reaksi keras Beijing, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Kementerian Pertahanan Tiongkok bahkan memperingatkan bahwa Jepang akan menderita kekalahan telak jika ikut campur secara militer di Selat Taiwan.

Konsul Jenderal Tiongkok di Osaka, Xue Jian, sempat mengunggah komentar bernada ancaman bahwa “leher kotor yang ikut campur harus dipotong,” sebelum akhirnya menghapusnya. 

Tokyo pun bereaksi. Kementerian Luar Negeri Jepang memanggil Duta Besar Tiongkok untuk menyampaikan protes atas komentar Xue, menyebutnya sebagai sangat tidak pantas dan mendesak Beijing mengambil tindakan. 

Sebelumnya, Beijing juga telah memanggil Duta Besar Jepang dan menuduh pernyataan Takaichi merusak fondasi politik hubungan Tiongkok-Jepang.

Menanggapi tekanan itu, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan tidak ada alasan untuk mencabut pernyataan Takaichi dan menyebut hal itu sebagai bagian dari pembahasan mengenai situasi krisis eksistensial.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya