Berita

Menteri Sosial Saifullah Yusuf. (Foto: Kemensos)

Nusantara

Pesan Gus Ipul ke Pendamping: Jangan Mainkan Uang Negara!

MINGGU, 16 NOVEMBER 2025 | 00:25 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengingatkan pendamping untuk bekerja berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), terutama saat melakukan rekrutmen siswa Sekolah Rakyat.

Pernyataan tersebut disampaikan Gus Ipul saat memimpin dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat di Gedung Kesenian Darmoyudo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu 15 November 2025.

"Pendamping harus bekerja berdasarkan data. Datanya dilihat dulu baru didatengin. Dan dia harus di desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Itu ada desil 1 sampai 10, dan yang bisa sekolah disini adalah yang di desil 1, maksimal desil 2," kata Gus Ipul.


Acara ini dihadiri pilar-pilar sosial seperti Pendamping Rehabilitasi Sosial, Pendamping PKH, Tagana, TKSK, Pekerja Sosial Masyarakat, Karang Taruna, dan Pelopor Perdamaian se-Kota dan Kabupaten Pasuruan.

Kepada para pendamping, Gus Ipul menekankan untuk jujur dan tidak main-main dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Ia menyampaikan tidak boleh ada praktik kecurangan seperti suap, sogok atau titip menitip dalam rekrutmen.

"Maka itu tidak boleh ada yang main-main, yang bisa sekolah disana (Sekolah Rakyat), ini adalah anak-anak yang memang dari keluarga yang tidak mampu, tetapi mereka tidak pernah malu terhadap keluarganya," kata Gus Ipul.

Gus Ipul menambahkan bahwa selain berperan dalam rekrutmen siswa Sekolah Rakyat, para pendamping juga harus terlibat dilapangan dalam mendampingi pemberdayaan orang tua siswa, sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan terpadu.

"Anaknya sekolah, orang tuanya nanti diberdayakan. Para pendamping nanti akan menemani, membimbing," kata Gus Ipul.

Lebih lanjut, Gus Ipul mengatakan bahwa saat Kemensos sedang merubah mindset dari perlindungan sosial ke pemberdayaan sosial. Penerima manfaat didukung untuk lebih mandiri dan tidak tergantung kepada bansos.

Peran pendamping sangat penting dalam hal ini, oleh karena itu Gus Ipul menargetkan setiap pendamping bisa mengraduasi 10 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap Tahun. "Para pendamping ingat maksimal lima tahun terima Bansos. Setelah itu menjadi keluarga yang lebih mandiri," ucap Gus Ipul.

Terakhir Gus Ipul berpesan kepada pendamping untuk bekerja dengan lurus dan tidak bermain-main dengan uang negara, apalagi untuk kepentingan bansos.

"Kita harus berjanji, sudah tidak waktunya lagi kita mengotak-atik uang negara untuk kepentingan pribadi. Maka saya titip betul kepada teman-temanku para pendamping," tegasnya.

Gus Ipul menerangkan tahun ini ada hampir 500 orang pendamping diberikan peringatan pertama maupun kedua, sementara sebanyak 49 petugas diantaranya diberhentikan

"Dengar baik-baik, sudah bukan waktunya lagi main-main, sudah bukan waktunya lagi membohongi Keluarga Penerima Manfaat, sudah bukan waktunya lagi membawa kartu dari Keluarga Penerima Manfaat. Setiap bantuan harus sampai 100 persen kepada yang berhak menerima," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya