Berita

ICW menggelar aksi di depan Gedung Merah Putih KPK (Foto: RMOL/Jamaludin Akmal)

Politik

Kasus Korupsi Jalan Sumut Mandek di Pintu Pemeriksaan Bobby

SABTU, 15 NOVEMBER 2025 | 09:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kasus korupsi proyek jalan di Sumatera Utara (Sumut) yang diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Juni 2025 kini memasuki babak baru. Setelah empat bulan berjalan, kasus yang telah menyeret tiga tersangka penerima suap ke persidangan ini terganjal oleh dugaan intervensi internal di tubuh KPK terkait pemeriksaan Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution.

Nama Bobby Nasution disebut berkali-kali dalam persidangan. Dugaan kuat ia  terlibat dalam penggeseran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut untuk pembangunan dua ruas jalan.

Dalam sebuah podcast yang dikutip redaksi di Jakarta pada Sabtu 15 November 2025, Tempo pekan lalu mengungkapkan adanya informasi yang menuding petinggi KPK enggan memproses Bobby. Informasi internal menunjukkan bahwa tim penyidik di lapangan sudah berinisiatif untuk menggeledah lokasi terkait Bobby dan telah mengajukan surat untuk pemeriksaan terhadapnya. Penyidik menilai pergeseran anggaran adalah hal yang tidak mungkin dilakukan tanpa sepengetahuan kepala daerah.


Rencana pemeriksaan tersebut dilaporkan ditolak dan dihalangi oleh para Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) di bawah Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK. 

"Menurut laporan tersebut, Kasatgas ini saling lempar tanggung jawab, dengan satu Kasatgas disebut paling sentral menolak keras pemeriksaan tersebut, tanpa memberikan alasan yang jelas," ujar Tempo.

Akibatnya, upaya penyidik untuk mengembangkan kasus dan memanggil Bobby, yang namanya muncul dalam fakta persidangan, terhenti di tangan para Kasatgas.

Kasus korupsi ini awalnya menjerat pihak pemberi suap seperti Akhirun Piliang dan Ferdiansyah, serta penerima suap yakni Topan Obaja Putra Ginting dan Rasuli Effendi Sirait, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Halyanto. 

Namun, pengembangan kasus yang merujuk pada Bobby Nasution hingga kini diduga sengaja dihambat oleh hierarki di KPK.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya