Berita

Ilustrasi (Artificial Inteligence)

Bisnis

Literasi Keuangan Syariah Baru 43,2 Persen, Padahal Indonesia Konsumen Halal Terbesar Dunia

JUMAT, 14 NOVEMBER 2025 | 13:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menghadapi anomali ganda; menjadi konsumen produk halal nomor satu global, tetapi masih kesulitan menjadi produsen utama, dan sektor keuangan syariahnya tumbuh melambat. Tantangan terbesar saat ini adalah rendahnya tingkat literasi keuangan syariah yang belum optimal dimanfaatkan.

Direktur Ekonomi Syariah dan Badan Usaha Milik Negara Bappenas, Rosy Wediawaty, menekankan urgensi peningkatan sektor ini dalam acara Training of Trainer (TOT) Ekonomi dan Keuangan Syariah, yang digelar Bank Indonesia dan Forjukafi, di Jakarta, Jumat 14 November 2025. 

Rosy menyoroti kondisi sektor keuangan syariah yang stagnan dan tertinggal dari negara lain seperti Malaysia, meskipun populasi Muslim Indonesia jauh lebih besar. Masalah utamanya ada pada pemahaman dan akses masyarakat.


"Literasi keuangan syariah baru mencapai 43,2 persen, sementara literasi keuangan nasional kita sudah di angka 66 persen," ungkap Rosy.

Lebih mengkhawatirkan lagi, tingkat Inklusi Keuangan Syariah (akses masyarakat ke produk dan layanan syariah) hanya 13,41 persen, jauh tertinggal dari inklusi nasional 79 persen.

"Literasi (syariah) sudah lumayan, tetapi inklusi masih rendah. Ini anomali yang harus dioptimalkan dan menjadi target dalam rencana pembangunan nasional," tegas Rosy.

Rendahnya literasi dan inklusi ini menghambat pertumbuhan aset keuangan syariah nasional yang terbilang kecil dibandingkan potensi pasarnya.

Selain isu keuangan, Indonesia juga gagal memaksimalkan statusnya sebagai pasar halal terbesar dunia. Rosy mengungkapkan data mengejutkan, bahwa sebagian besar makanan halal yang dikonsumsi Muslim Indonesia justru berasal dari negara non-Muslim.

"Saat ini, Muslim Indonesia menjadi pasar besar bagi negara non-Muslim untuk memproduksi makanan halal mereka," ujarnya.

Ini menunjukkan potensi besar yang belum tergarap oleh pelaku industri domestik. Untuk menjadi produsen utama, Indonesia harus segera meningkatkan jumlah pelaku usaha yang memiliki sertifikasi halal. Saat ini, hanya 2,2 juta dari total 56,2 juta pelaku usaha yang produknya sudah tersertifikasi.

Rendahnya literasi dan inklusi keuangan syariah, serta minimnya pelaku usaha tersertifikasi halal, menjadi pemicu bagi Indonesia untuk segera bertransformasi dari sekadar konsumen utama menjadi pemain utama di ekonomi syariah global.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya