Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Bursa Asia Berdarah di Akhir Pekan: Saham Teknologi Tertekan Hebat

JUMAT, 14 NOVEMBER 2025 | 09:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bursa saham di kawasan Asia Pasifik dibuka melemah tajam pada akhir pekan ini, Jumat 14 November 2025, melanjutkan tekanan jual yang melanda bursa global. Sentimen negatif utama datang dari anjloknya saham-saham sektor teknologi dan menguatnya keraguan pasar terhadap peluang Bank Sentral AS (The Fed) untuk segera memangkas suku bunga.

Aksi jual ini mengekor pelemahan signifikan di Wall Street pada sesi sebelumnya, di mana Indeks Nasdaq turun 0,26 persen dan S&P 500 melemah 1,66 persen (data penutupan AS, Kamis dini hari WIB). Sentimen ini kemudian menjalar ke Asia.

Hingga pukul 08:15 WIB, indeks-indeks utama Asia mencatat penurunan yang dalam.


Indeks ASX 200, Australia melemah 1,58 persen. Indeks berlanjut turun 1,43 persen (125 poin) ke 8.628,40. Indeks Kospi, Korea Selatan terperosok 2,29 persen dan Kosdaq anjlok 1,42 persen. Kospi berlanjut menukik turun 2,31 persen ke level 4.074,41.

Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang drop 1,29 persen atau 654,11 poin ke posisi 50.627,72, setelah dibuka anjlok 1,85 persen, dan Topix merosot 1,03 persen.

Sektor teknologi memimpin koreksi di Asia, terutama di Jepang dan Korea Selatan, karena adanya aksi jual besar-besaran di tengah kekhawatiran valuasi yang terlalu tinggi dan prospek suku bunga yang ketat.

Saham SoftBank sempat anjlok hingga 8 persen. Saham semikonduktor Advantest ambles 5,27 persen dan Rakuten Group terperosok 6,57 persen.

Saham Samsung Electronics turun lebih dari 3 persen, sementara pemasok chip memori SK Hynix anjlok .

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia, yang kemarin ditutup melemah tipis 0,2 persen di level 8.371 diperkirakan akan menghadapi tekanan jual yang berlanjut. 

Pelemahan regional ini diperparah oleh aksi jual bersih (net sell) yang dilakukan investor asing. Harga Exchange Traded Fund (ETF) saham Indonesia di New York, iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO), juga merosot 0,98 persen ke level 18,27 pada penutupan sesi AS.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya