Berita

Presiden AS Donald Trump (Foto: Reuters)

Dunia

Mengaku Salah Soal Video, BBC Resmi Minta Maaf ke Donald Trump

JUMAT, 14 NOVEMBER 2025 | 07:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

BBC resmi meminta maaf kepada Presiden AS Donald Trump setelah sebuah dokumenter menayangkan pidatonya dalam bentuk suntingan yang dianggap menyesatkan. 

Ketua BBC, Samir Shah, mengirim surat ke Gedung Putih untuk menjelaskan bahwa penggabungan beberapa bagian pidato Trump pada 6 Januari 2021 telah menimbulkan kesan keliru.

Dalam pernyataannya, BBC mengakui bahwa editan tersebut membuat potongan pidato yang terpisah hampir satu jam terlihat seperti satu rangkaian utuh. Akibatnya, muncul kesan seolah Trump menyerukan tindakan keras secara langsung. 


“Suntingan kami secara tidak sengaja menciptakan kesan keliru,” tulis BBC dalam pernyataannya, dikutip dari Associated Press, Jumat 14 November 2025.

Trump sebelumnya menuntut permintaan maaf dan mengancam menggugat BBC sebesar 1 miliar Dolar AS.

Kontroversi ini bersumber dari dokumenter BBC Panorama berjudul “Trump: Kesempatan Kedua?” yang diproduksi menjelang Pilpres AS 2024. Dalam proses penyuntingan, pihak ketiga menggabungkan tiga kutipan dari dua bagian pidato berbeda hingga terdengar seperti Trump menyerukan pendukungnya untuk “berjuang mati-matian” dan berbaris bersamanya. Bagian di mana ia meminta aksi damai tidak ikut ditampilkan.

Skandal ini mengguncang internal lembaga penyiaran Inggris tersebut. Direktur Jenderal Tim Davie dan Kepala Berita Deborah Turness mundur dari jabatannya. Davie menyebut kejadian ini merusak kepercayaan publik dan menegaskan bahwa sebagai pemimpin redaksi tertinggi, tanggung jawab ada di tangannya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya